IDAI: Cek Dinkes Setempat Sebelum Mulai Sekolah Tatap Muka

Rabu, 02 Desember 2020 | 11:17 WIB
IDAI: Cek Dinkes Setempat Sebelum Mulai Sekolah Tatap Muka
Ilustrasi sekolah/sekolah tatap muka. (Unsplash/Feliphe S)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) lebih aman bagi anak-anak agar terhindar dari paparan virus corona. Meski demikian, diakui Ketua IDAI DR. Dr. Aman Pulungan Sp. A (K) bahwa sistem PJJ yang terlalu lama membuat anak dan juga keluarga menjadi stres. Karenanya, IDAI menyarankan agar keputusan membuka kembali sekolah tatap muka harus disesuaikan dengan kondisi paparan Covid-19 di masing-masing daerah.

"Sedapatnya keputusan membuka dan menutup sekolah dalam waktu singkat dihindari, karena berdampak pada rutinitas keseharian anak dan keluarga. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi setempat juga melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam upaya kesehatan dan kesejahteraan anak," ujar Aman melalui keterangan tertulis kepada suara.com, Selasa (1/12/2020).

Ia menambahkan bahwa kebijakan pembukaan sekolah di masing-masing daerah harus meminta pertimbangan Dinas Kesehatan dan organisasi profesi kesehatan setempat dengan memperhatikan angka kejadian dan angka kematian Covid-19 di daerah tersebut.

Selain itu, pihak sekolah diingatkan untuk memenuhi standar protokol kesehatan dengan memastikan fasilitas yang memadai sesuai anjuran atau petunjuk teknik yang berlaku.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, KPAI Sarankan Siswa dan Guru Cuci Tangan Sejam Sekali

"Dan perlu adanya mekanisme pemantauan pemenuhan standar protokol kesehatan. Pihak sekolah harus memiliki standar prosedur operasional apabila terdapat murid, guru, atau staf yang sakit dan terkonfirmasi Covid-19," ucap Aman.

Berkaca dari kasus Covid-19 di negara lain, Aman menyampaikan bahwa terjadi peningkatan jumlah infeksi yang signifikan pasca pembukaan sekolah. Seperti yang terjadi di Korea Selatan, Perancis, Amerika Serikat, dan Israel.

Ia menambahkan bahwa satu dari sembilan kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia adalah anak usia 0 - 18 tahun. Data IDAI per 29 November 2020 menunjukkan proporsi kematian anak akibat Covid-19 sebesar 3,2 persen, menjadi yang tertinggi di Asia Pasifik saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI