Suara.com - Ilmuwan mengembangkan tes darah sederhana yang diklaim dapat mendeteksi Alzheimer empat tahun sebelum gejala muncul.
Setelah diuji coba, mereka mengatakan tes hampir 90% akurat dalam mengidentifikasi orang yang beberapa tahun kemudian mengembangkan penyakit tersebut.
Teknik ini didasarkan pada pendeteksian protein dalam darah yang menandakan kematian sel di otak, dan akan digunakan pada orang dengan gangguan kognitif ringan atau mild cognitive impairment (MCI), istilah umum untuk masalah ringan dalam keterampilan berpikir.
The Sun melaporkan tes ini dikembangkan oleh ilmuwan dari Universitas Lund, Swedia.
Baca Juga: Awas, Tekanan Darah Tinggi di Usia 40 Tahun Tingkatkan Risiko Demensia
"Tes ini agak sederhana dan terjangkau, berdasarkan sampel darah. Kami berharap untuk melihat perkembangan yang cukup pesat dari tes Alzheimer berbasis darah selama beberapa tahun mendatang," ujar penulis studi Niklas Mattsson-Carlgren dari Universitas Lund.
Mereka juga mengharapkan prognosis lebih yang dapat diandalkan, baik untuk pasien maupun perawat, yang mencoba mengatasi penyakit dan membuat rencana untuk masa depan.
"Mudah-mudahan juga akan memfasilitasi uji klinis dan mempercepat pengembangan terapi baru yang efisien," sambungnya.
Masud Husain, seorang ahli saraf di Universitas Oxford, sangat mendukung penemuan baru ini. Ia berharap tes tersebut dapat menjadi 'game changer' potensial.
“Untuk pertama kalinya, kami memiliki tes darah yang dapat memprediksi dengan baik risiko perkembangan penyakit Alzheimer pada orang yang memiliki gejala kognitif ringan," tutur Husain.
Baca Juga: Pesepakbola Dihantui Demensia, Frank Lampard Minta Metode Latihan Diubah
"Kami membutuhkan validasi lebih lanjut, tetapi dalam konteks temuan terbaru lainnya, ini bisa menjadi langkah transformatif untuk diagnosis dini, serta menguji pengobatan baru pada tahap awal penyakit," sambungnya.
Meski begitu, para ahli lain mendesak agar berhati-hati, bahwa masih ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan sebelum tes tersedia.