Suara.com - Pada tanggal 1 Oktober, seorang pria di Chennai India yang berusia 40 tahun mengajukan diri untuk menjadi relawan uji coba vaksin vaksin Covid-19 AstraZeneca. Tetapi 10 hari kemudian ia mengeluh sakit kepala parah yang diikuti dengan muntah, mengakibatkan dia harus berbaring di tempat tidur.
Melansir dari Independent, pria tersebut telah mengirimkan pemberitahuan hukum ke Serum Institute of India (SII) yang mengembangkan vaksin AstraZeneca di India. Ia mengajukan permintaan ganti rugi sejumlah uang.
Menurut pemberitahuan hukum, istrinya mengatakan ada perubahan perilaku pada suaminya dan menunjukkan disorientasi selama dirawat di rumah sakit dari 11 Oktober hingga 26 Oktober. Ia menjalani pemeriksaan medis ekstensif.
"Meskipun Serum Institute of India bersimpati dengan kondisi medis relawan, sama sekali tidak ada korelasi dengan uji coba vaksin dan kondisi medis relawan. Relawan tersebut secara keliru menyalahkan masalah kesehatannya pada uji coba vaksin Covid," kata juru bicara SII.
Baca Juga: Anies dan Riza Positif Covid-19, Balai Kota Disemprot Disinfektan
"Meskipun secara khusus diberitahukan tentang hal yang sama, dia tetap memilih untuk go public dan merusak reputasi perusahaan, apalagi meminta ganti rugi," imbuhnya.
Sejauh ini, regulator kesehatan India masih bungkam atas dugaan kejadian buruk tersebut dan belum ada pernyataan resmi. Namun, diyakini pihak berwenang akan melihat lebih dekat apa yang terjadi di pengadilan.
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi fasilitas SII di Pune untuk mendapatkan pengarahan tentang proses produksi dan distribusi vaksin. SII telah memproduksi 40 juta dosis vaksin AstraZeneca/Oxford di bawah izin dari Drug Controller General of India.
Ini bukan pertama kalinya vaksin AstraZeneca/Oxford diperiksa dengan cermat. Sebelumnya kejadian buruk juga dilaporkan di Inggris pada bulan September yang membuat uji coba global ditangguhkan sementara.
Pada bulan Oktober, seorang relawan yang terlibat dalam uji klinis meninggal di Brasil. Uji coba tersebut tidak ditangguhkan karena yang meninggal merupakan bagian dari kelompok kontrol penelitian.
Baca Juga: Penting Merawat Kawat Gigi di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Kata Dokter
Selain India, vaksin AstraZeneca sedang diuji coba di Inggris, Brazil, Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Ini adalah salah satu vaksin yang paling menjanjikan setelah Moderna dan Pfizer-BioNTech. Vaksin AstraZeneca ini dianggap lebih mudah dan lebih murah untuk didistribusikan dalam skala besar.