Suara.com - Meningkatnya kasus Covid-19 di kelompok pekerja asing membuat pemerintah Malaysia bertindak cepat.
Dilansir Anadolu Agency, Malaysia memulai tes diagnostik Covid-19 terhadap 1,7 juta pekerja asing hari ini, setelah terjadi lonjakan kasus pada kelompok tersebut.
Tahap pertama, tes akan dilakukan terhadap 888.342 pekerja asing di daerah merah seperti Selangor, Labuan, Kuala Lumpur, Penang, dan Negeri Sembilan, ujar Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob beberapa hari lalu.
Untuk hari ini, Kepala Departemen Tenaga Kerja Asri Ab Rahman mengatakan tes akan dilakukan di Klang dan Seremban.
Baca Juga: Puji Anies karena Jujur Positif Covid-19, Warganet Sindir Habib Rizieq
"Majikan mereka harus mengikuti jadwal. Mulai hari ini, semua TKA di Klang dan Seremban harus menjalani pemeriksaan karena tempat-tempat tersebut adalah kluster utama penularan," ujar Rahman, kutip the Star Malaysia hari ini.
Sementara untuk pekerja asing di zona merah lainnya seperti di Selangor, Kuala Lumpur, dan Penang, ujar Menteri Sumber daya Manusia M. Saravan, tes akan dilakukan 9 Desember.
Tes serupa akan dilakukan 16 Desember untuk pekerja asing di Sabah, Labuan dan Negri Sembilan.
Perusahaan Top Glove adalah kontributor terbesar kasus Covid-19 di Malaysia.
Beberapa waktu lalu, perusahaan itu mencatatkan 1.511 infeksi dari total 2.188 yang tercatat secara nasional dalam sehari.
Baca Juga: Ogah Vaksin Covid-19, Siap-siap Tak Bisa 'Hidup Normal', Kenapa?
"Dari 1.623 kasus positif yang tercatat di Selangor, 1.511 adalah pekerja asing yang bekerja di Top Glove," kata Ismail Sabri.
Top Glove telah menutup operasional sebagian besar pabrik untuk sementara.
Ismail mengakui, ini adalah tantangan besar, meski nanti hanya 1 persen dari pekerja asing yang dinyatakan positif Covid-19.
"Lantas di mana kita akan menempatkannya?" kata dia.