Suara.com - Pemerintah Pusat telah mengeluarkan surat keputusan bersama terkait Panduan Penyelenggara Pembelajaran Semester genap 2021. Berdasarkan surat yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, disebutkan sekolah tatap muka boleh dilakukan per Januari 2021.
Meski demikian, Pemerintah Daerah tetap akan diberi kewenangan untuk menentukan sekolah yang diizinkan belajar tatap muka.
Namun di sini, bukan sekadar keputusan Pemda dan pihak sekolah, orangtua juga memiliki hak untuk menentukan apakah anaknya diizinkan keluar rumah untuk sekolah tatap muka. Karena seperti dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, keputusan tetap ada di tangan orangtua murid.
"Kalau komite sekolah sudah bilang boleh tapi ada satu orangtua bilang gak nyaman (anak) pergi ke sekolah, itu diperbolehkan, nggak bisa dipaksa. Jadi semua ujungnya ke orangtua," ujar Nadiem beberapa waktu lalu.
Walaupun belum ada pemberitahuan resmi dari sekolah terkait rencana tersebut, kebanyakan orangtua menyambut baik sekolah kembali tatap muka. Meski begitu, tak dipungkiri adanya kekhawatiran orangtua jika anak keluar rumah di tengah kondisi pandemi belum mereda.
Suara.com meminta tanggapan sejumlah orangtua yang anak-anaknya masih menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga saat ini. Ada yang tidak setuju sekolah kembali tatap muka, tak sedikit pula yang menyambut gembira.
Selain orangtua, suara.com juga bertanya pada guru mengenai kesiapan para guru dan pengajar dalam menyambut anak-anak dan memastikan sekolah tak menjadi kluster penularan Covid-19.
Apakah orangtua setuju jika anak kembali sekolah tatap muka?
Ibu Nuryati, 50, wirausaha:
Kalau saya pribadi setuju karena untuk anak SD benar-benar butuh perhatian orangtua dan guru. Utamanya guru karena penjelasannya lebih detail.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Mau Dibuka, Sri Mulyani Minta Siswa Pakai Masker
Ibu Heni, 52, wirausaha:
Setuju, karena anak-anak jadi bisa bersosialisasi dengan teman-temannya.