Suara.com - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan jutaan orang di dunia meninggal dunia. Tercatat dalam situs worldometers.info per 1 Desember 2020 pukul 00.35 GMT atau 07.35 WIB, total kematian akibat Covid-19 telah mencapai 1,47 juta jiwa.
Kematian paling banyak dilaporkan terjadi di Amerika Serikat 274.287 jiwa. Selama beberapa pekan terakhir negara adidaya itu melaporkan kematian harian di atas 1.000 jiwa.
Dikutip dari Channel News Asia, Amerika Serikat bahkan mencatat 10.000 kematian akibat virus corona dalam satu pekan, termasuk infeksi baru lebih dari 1,1 juta kasus selama pekan lalu.
Pejabat negara bagian dan kesehatan mengatakan liburan Thanksgiving kemungkinan jumlah yang dilaporkan masih kurang.
Baca Juga: Bolehkah Gunakan Lebih dari Satu Jenis Vaksin Covid-19?
Itu terjadi karena banyak pusat pengujian ditutup pada Kamis (26/11) karena aktivitas Thanksgiving dan beberapa laboratorium swasta telah mengurangi staf, beberapa tutup, pada hari Jumat (27/11), menurut pejabat negara bagian dan kesehatan.
Mereka mengatakan bahwa angka kasus dan kematian minggu ini mungkin sangat tinggi karena tumpukan data dari minggu lalu.
Hal serupa terjadi di Rusia. Kasus virus corona telah melonjak di Rusia sejak September, tetapi pemerintah menolak untuk memberlakukan penguncian yang ketat dan mengatakan bahwa tindakan yang ditargetkan sudah cukup untuk mengatasi krisis.
Rusia jadi negara dengan kasus Covid-19 paling banyak di Eropa. Dilaporkan telah ada 2,29 juta kasus di Rusia sejak awal wabah terjadi.
Meski tak melakukan penguncian dengan ketat, pemerintah Rusia telah mulai melakukan vaksinasi kepada warganya sejak pekan lalu.
Baca Juga: Vaksin Jadi Tumpuan Harapan untuk Penanggulangan Covid-19
Rusia telah mengirimkan batch pertama vaksin Sputnik V untuk penggunaan sipil ke rumah sakit di selatan Moskow pada minggu lalu. Hasil uji coba sementara menunjukkan vaksin Sputnik V diklaim 92 persen efektif dalam melindungi orang dari Covid-19.