Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Korea Selatan Tambah Pembelian Vaksin?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 30 November 2020 | 20:59 WIB
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Korea Selatan Tambah Pembelian Vaksin?
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus virus Corona di Korea Selatan terus bertambah setiap hari. Menyadari hal tersebut, usulan pembelian vaksin Covid-19 lebih banyak pun bermunculan.

Dilansir ANTARA, Korea Selatan sudah berencana untuk mendapatkan dosis yang cukup untuk memvaksinasi 30 juta orang, atau sekitar 60 persen dari populasi negara itu.

Namun, anggota parlemen Partai Demokrat Korsel mengatakan mereka akan menyediakan dana untuk membeli dosis vaksin tambahan untuk setidaknya 44 juta orang.

"Partai berencana untuk mengalokasikan tambahan dana 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp16,98 triliun) untuk anggaran (vaksin) tahun depan," kata seorang pejabat kantor anggota parlemen Partai Demokrat Lee Nak-yon kepada Reuters.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Siapkan Anggaran Vaksin Covid-19 Rp 20 Miliar

Korea Selatan sedang berjuang melawan salah satu gelombang infeksi virus corona terbesarnya, yang dipicu oleh wabah kecil di ibu kota Seoul yang padat penduduk dan area sekitarnya.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 438 kasus baru virus corona pada Minggu tengah malam, sehingga negara itu mencatat total 34.201 kasus Covid-19 dan 526 kematian.

Rencana pembelian vaksin pemerintah saat ini menempatkan Korsel jauh di atas target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pembelian awal persediaan vaksin bagi 20 persen orang yang paling rentan, dan minimum 40 persen yang disetujui oleh negara-negara Uni Eropa, Inggris dan mitra Uni Eropa untuk populasi mereka.

Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan mereka tidak terburu-buru untuk mendapatkan sejumlah besar vaksin dengan cepat karena negara tersebut telah berhasil menjaga tingkat infeksi virus corona pada tingkat yang dapat dikendalikan, sehingga lebih memilih untuk menunggu dan melihat vaksin mana yang bekerja paling baik.

Mengamankan lebih banyak vaksin dari berbagai jenis juga diperlukan karena keamanan semua vaksin belum terbukti terjamin, kata KDCA pada Senin.

Baca Juga: Lahir Dari Ibu yang Positif Covid-19, Ternyata Bayi Ini Kebal Virus Corona

KDCA mengatakan mereka tidak akan mulai memvaksinasi masyarakat Korsel hingga kuartal kedua 2021.

Perusahaan Nasional Korea untuk Uji Klinis mengatakan bahwa hingga Senin sebanyak 3.500 orang telah mendaftar sebelumnya untuk berpartisipasi dalam uji klinis untuk vaksin eksperimental dan obat-obatan perawatan virus corona, meskipun hanya sejumlah kecil yang akan dipilih untuk berpartisipasi.

Dalam rencana penyediaan vaksin saat ini, pemerintah Korsel telah mengamankan sepertiga dari dosis yang dibutuhkan melalui fasilitas COVAX, yakni platform alokasi vaksin Covid-19 internasional yang dipimpin bersama oleh WHO, dan tambahan sejumlah dosis vaksin dibeli dari perusahaan swasta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI