Jangan Gampang Percaya, Ini Mitos Covid-19 yang Paling Sering Beredar

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 30 November 2020 | 20:50 WIB
Jangan Gampang Percaya, Ini Mitos Covid-19 yang Paling Sering Beredar
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Krisis virus corona telah merugikan banyak orang. Selain mengganggu kehidupan, hal itu juga menyebabkan kerusakan serius pada kesejahteraan fisik dan mental orang-orang.

Meski perang melawan Covid-19 terus berkecamuk, orang-orang juga berjuang untuk mencegah mitos dan kesalahpahaman yang salah.

Selama masa kritis seperti itu, tidak hanya penting untuk tetap update dengan berita dan laporan terbaru, tetapi orang harus menyadari rumor dan kebohongan yang memisahkan fakta dari fiksi.

Dilansir dari Times of India, berikut adalah beberapa mitos dan kesalahpahaman Covid-19 paling umum yang banyak dipercaya.

Baca Juga: Akhir November, Angka Terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung Melonjak

Coronavirus mungkin berasal dari laboratorium

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Banyak yang masih percaya bahwa virus corona dibuat di laboratorium. Namun, tidak ada bukti yang ditemukan untuk mendukung klaim tersebut.

Mirip dengan dua virus korona lain yang muncul dalam beberapa dekade terakhir, SARS-CoV-2 juga diklaim berasal dari kelelawar.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, aspek kunci dari virus Covid-19, yang dikenal sebagai protein lonjakan, dikatakan berasal dari alam dan bukan dari laboratorium.

Anda tidak dapat tertular Covid-19 dalam suhu panas dan lembab

Baca Juga: Erick Thohir: BUMN Jangan Menjadi Menara Gading

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, paparan suhu tinggi dapat melindungi Anda dari Covid-19. Namun, tidak ada jaminan bahwa Anda tidak akan tertular virus. Ada banyak laporan yang menunjukkan penyebaran virus di daerah yang bersuhu tinggi.

Vitamin C dapat mencegah Anda tertular virus

vitamin C dan D sangat dibutuhkan tubuh pada masa pancaroba saat pandemi ini
Ilustrasi vitamin C. (Shutterstock)

Vitamin C memainkan peran penting dalam meningkatkan kekebalan dan juga membantu sel darah putih berfungsi lebih efektif. Namun, meski penting untuk memperkuat sistem kekebalan Anda terhadap virus corona baru, para peneliti belum menemukan bukti kuat mengenai keefektifan Vitamin C dalam melawan virus mematikan.

Minum alkohol dapat melindungi Anda dari infeksi

Tentunya, pembersih tangan dan disinfektan berbahan dasar alkohol dapat mengendalikan penyebaran virus, tetapi mengonsumsi alkohol lebih berbahaya daripada manfaat apa pun.

Meskipun Anda mungkin berpikir bahwa mengonsumsi alkohol membuat Anda aman dari COVID-19, itu hanya akan melemahkan tubuh Anda dan mengurangi kemampuan tubuh Anda untuk melawan virus.

Mengenakan masker dapat menguras kadar oksigen

Mengenakan masker wajah bisa sedikit tidak nyaman. Namun, itu tidak berarti mengurangi kadar oksigen atau meningkatkan retensi CO2, seperti yang diyakini banyak orang.

Selain itu, banyak masker wajah, terutama masker N95 memungkinkan oksigen dan CO2 mengalir, sesuai laporan yang dibagikan oleh Universitas Stanford.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI