Mutasi Virus Corona Bikin Penularan 100 Kali Lebih Cepat dari Penyakit Lain

Senin, 30 November 2020 | 18:26 WIB
Mutasi Virus Corona Bikin Penularan 100 Kali Lebih Cepat dari Penyakit Lain
Gambar mengerikan terkait mutasi virus Corona yang kini mampu menumbuhkan tentakel. (Dok. Dr. Elizabeth Fischer, NIAID/NIH)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia menimbulkan pertanyaan, apa yang membedakan penyakit ini dengan penyakit menular lainnya?

Menjawab pertanyaan ini, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih mengungkapkan bahwa penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin tinggi setiap hari disebabkan oleh mutasi virus yang semakin cepat menular.

Daeng mengatakan bahwa mutasi virus Sars-Cov 2 penyebab COVID-19 ini memang tidak terlalu mematikan, namun membuat penularan semakin cepat.

"COVID ini dibandingkan dengan penyakit yang lain menimbulkan angka kematian itu tidak terlalu ganas, hanya 2-3 persen, demikian juga angka kesakitan itu tidak terlalu tinggi dibandingkan SARS, Flu Burung, MERS dan lain-lain, tetapi memang pada kecepatan penularan, covid ini luar biasa bisa 10-100 kali lipat dari penyakit yang lain," kata Daeng dalam jumpa pers dari BNPB, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Baca Juga: Angka Kasus Corona RI Melesat Lagi, Epidemiolog: Ini Pecah Rekor Kegagalan

Dieng menyebut kondisi ini semakin diperparah dengan kian kendornya komitmen masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.

"Mohon maaf kalau boleh dikatakan masyarakat belum disiplin menghambat penularan ini, karena menghambat penularan ini kan lewat strategi preventif pencegahan melalui 3M, 3M ini tugas kita bersama," tegasnya.

Selain itu, Daeng juga meminta masyarakat untuk kooperatif saat tenaga kesehatan menjalankan kewajibannya melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment.

"Kalau tidak kooperatif masyarakat dalam rangka tracing dan testing kita khawatir penularan itu akan meluas, bayangkan kalau banyak orang yang seharusnya dilakukan tracing dan testing kemudian tidak mau dilakukan testing dan tracing itu pasti tidak akan terkendali penularannya terus meluas," jelasnya.

Diketahui, dalam satu pekan terakhir telah terjadi dua kali rekor penambahan kasus positif Covid harian yakni pada 27 November sebanyak 5.828, dan pada 29 November sebanyak 6.267 orang.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Tak Bisa Atasi Covid, Pakar: Orang Bosan Dijejali Angka

Secara nasional, pandemi Covid-19 sudah menginfeksi 538.883 orang Indonesia, 71.420 orang masih dalam perawatan (kasus aktif), 450.518 orang sudah sembuh, dan 16.945 jiwa meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI