Psikosis Postpartum, Depresi Pasca Persalinan yang Paling Gawat!

Senin, 30 November 2020 | 17:00 WIB
Psikosis Postpartum, Depresi Pasca Persalinan yang Paling Gawat!
Ilustrasi Depresi (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua wanita pasti menanti kehadiran seorang anak setelah menikah. Tapi, banyak pula yang tiba-tiba menjadi stres, mengalami baby blues dan depresi setelah melahirkan.

Mereka seperti merasa tertekan dan kaget dengan kehidupan barunya sebagai seorang ibu yang harus merawat anaknya.

Perubahan suasana hati dan baby blues sangat umum terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Tapi, depresi setelah melahirkan sedikit lebih parah dari baby blues yang hanya terjadi pada beberapa wanita dengan faktor risiko tertentu.

Adapula psikosis postpartum atau psikosis pasca persalinan yang lebih gawat daripada baby blues dan depresi pasca persalinan.

Psikosis postpartum adalah penyakit mental serius yang kerap dialami ibu dalam beberapa hari atau minggu setelah persalinan.

Ilustrasi melahirkan.[Pexels/Rene Asmussen]
Ilustrasi melahirkan.[Pexels/Rene Asmussen]

Masalah mental ini bisa berkembang secara tiba-tiba dalam beberapa jam, meskipun sang ibu belum pernah memiliki penyakit mental.

Dilansir dari Hellosehat, psikosis postpartum ini juga dikenal sebagai psikosis nifas (puerperal psychosis) atau psikosis pascakelahiran (postnatal psychosis). Masalah mental ini lebih jarang terjadi ketimbang baby blues dan postpartum depression saja.

Kebanyakan, ibu yang mengalami psikosis pascamelahirkan juga memiliki gangguan bipolar atau skizofrenia. Seseorang juga lebih berisiko mengalami psikosis postpartum bila memiliki sejarah gangguan mental pada keluarga, terutama bipolar.

Faktor risiko lainnya termasuk bila Anda pernah mengalami psikosis postpartum sebelumnya atau pernah mengalami gangguan mental saat hamil.

Baca Juga: Penyebab Orang dengan Kolesterol Tinggi Berisiko Terinfeksi Virus Corona

Tapi, Anda juga belum tentu akan mengalami psikosis postpartum setelah melahirkan hanya karena memiliki faktor-faktor tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI