Organisasi Kesehatan Dunia, bagaimanapun, mengatakan bahwa belum ada cukup bukti yang membuktikan bahwa seorang wanita hamil dapat menularkan virus ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Sejauh ini, virus belum ditemukan dalam sampel cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim atau di ASI, kata para ahli.