Bayi Ini Lahir dengan Antibodi Covid-19, Kok Bisa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 30 November 2020 | 10:53 WIB
Bayi Ini Lahir dengan Antibodi Covid-19, Kok Bisa?
Ilustrasi bayi yang baru lahir (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu Singapura yang berhasil mengalahkan Covid-19 saat hamil telah melahirkan bayi dengan antibodi terhadap virus tersebut, menurut sebuah laporan.

Dilansir dari New Yor Post, Celine Ng-Chang, bulan ini melahirkan bayi laki-laki, yang dites negatif virus corona tetapi memiliki antibodi. 

“Dokter saya mencurigai saya telah mentransfer antibodi Covid-19 saya kepadanya selama kehamilan saya,” katanya kepada surat kabar tersebut.

Ketika dia hamil 10 minggu pada bulan Maret, Ng-Chang jatuh sakit dengan kasus virus ringan dan dirawat di rumah sakit selama lebih dari dua minggu. 

Baca Juga: Penyebab Pasien Covid-19 Gejala Ringan Jadi Fatal dan Berita Kesehatan Lain

Penampilan luar dan dalam virus corona Covid-19 (KAUST Discovery)
Penampilan luar dan dalam virus corona Covid-19 (KAUST Discovery)

“Kehamilan dan kelahiran saya berjalan mulus meski didiagnosis Covid-19 pada trimester pertama saya, yang merupakan tahap kehamilan paling tidak stabil,” katanya.

Dia mengatakan dia sangat senang bisa melahirkan seorang anak laki-laki "sangat sehat" bernama Aldrin pada 7 November di National University Hospital.

"Itu sangat menarik. Dokter anak-nya mengatakan antibodi COVID-19 saya hilang tetapi Aldrin memiliki antibodi Covid-19, ”katanya.

Para ahli mengatakan antibodi menunjukkan bahwa seseorang telah mengembangkan respons kekebalan terhadap virus, tetapi tidak jelas seberapa besar perlindungan yang mereka berikan terhadap infeksi.

Sedikit yang diketahui tentang apakah wanita hamil dengan Covid-19 dapat menularkan virus atau antibodi ke bayinya.

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Pemerintah Siap Tindak Tegas Siapapun Orangnya

Para peneliti di Inggris menemukan bahwa kasus Covid-19 pada bayi baru lahir jarang terjadi - dengan hanya 66 bayi baru lahir yang dites positif dari 10.000 kelahiran di rumah sakit dari 1 Maret hingga 30 April.

Organisasi Kesehatan Dunia, bagaimanapun, mengatakan bahwa belum ada cukup bukti yang membuktikan bahwa seorang wanita hamil dapat menularkan virus ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Sejauh ini, virus belum ditemukan dalam sampel cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim atau di ASI, kata para ahli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI