Suara.com - Penyebab kematian pemeran James Bond pertama, Sean Connery akhirnya terungkap, yakni pneumonia dan gagal jantung. Informasi ini diperoleh dari sertifikat kematian Sean Connery.
Sertifikat kematian itu juga menunjukkan Sean Connery mengalami gagal napas akibat pneumonia dan fibrilasi atrium yang bisa menyebabkan gagal jantung.
Pneumonia adalah penyakit infeksi paru yang menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi ini sering kali disebut dengan paru-paru basah karena paru dipenuhi oleh air atau cairan lendir.
Pneumonia yang semakin parah memang bisa menyebabkan sejumlah komplikasi medis, salah satunya gagal jantung.
Baca Juga: Penyebab Orang dengan Kolesterol Tinggi Berisiko Terinfeksi Virus Corona
Penelitian yang dilansir dari WebMD menunjukkan bahwa 20 persen orang yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia juga memiliki masalah jantung.
Beberapa kemungkinan penyebabnya termasuk bakteri yang masuk ke jantung, stres akibat penyakit yang meningkatkan risiko masalah jantung atau tubuh tidak bisa mengirimkan cukup oksigen ke organ.
Keterikatan pneumonia dan masalah jantung lebih tinggi bila Anda sudah tua, sudah memiliki penyakit jantung dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Karena itu, Anda harus segera menerima bantuan medis bila mengalami kesulitan bernapas, detak jantung tidak normal, batuk lendir, mengi, kelelahan, bengkak di kaki atau perut, kehilangan nafsu makan dan kebingungan.
Selain gagal jantung, pneumonia juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan. Kondisi ini akan membuat pasokan oksigen ke darah tidak cukup atau membuang karbon dioksida dalam darah.
Baca Juga: Waduh, Ada Virus Corona di Daging Sapi dan Ikan dari Vietnam?
Hal ini termasuk kondisi serius karena organ membutuhkan oksigen untuk bekerja. Pasien pneumonia lebih berisiko mengalami gagal napas jika sistem kekebalannya lemah, memiliki riwayat sering minum alkohol dan lanjut usia (lansia).
Adapun gejala yang membutuhkan bantuan medis segera termasuk nafas cepat, detak jantung tidak teratur, kebingungan, kegelishan esktrim, kelelahan, berkeringat dan warna kebiruan pada kulit, ujung jari dan bibir biru.
Dokter bisa mengetahui Anda mengalami gagal napas atau tidak menggunakan alat sinar-X, CT scan, tes darah dan oksimeter denyut. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah memberinya oksigen melalui selang hidung atau alat yang dipasang di atas mulut dan hidung.