Pandemi Virus Corona, Ketahui 5 Dampak Tak Sekolah Tatap Muka pada Anak

Sabtu, 28 November 2020 | 06:50 WIB
Pandemi Virus Corona, Ketahui 5 Dampak Tak Sekolah Tatap Muka pada Anak
Ilustrasi sekolah di tengah pandemi. (Pixabay/Alexandra Kochi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir 9 bulan Indonesia menghadapi pandemi virus corona Covid-19. Selama itu pula kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online.

Beberapa perusahaan juga memberlakukan aturan Work From Home (WFH) untuk membatasi interaksi sosial dan mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Tapi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah mengizinkan Pemerintah Daerah (Pemda) membuka kembali sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

Meskipun pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia belum usai. Bahkan sebanyak 11,3 persen dari total kasus Covid-19 di Indonesia adalah anak-anak.

Baca Juga: Cara Aman Rawat Pasien Covid-19 di Rumah, Ikuti 6 Langkah ini!

Tapi, Dr Novianty Elizabeth SH. M. Pd, Founder Sekolah Putra Pertiwi, Lecturer, Praktisi Pendidikan mengatakan lama tak sekolah di masa pandemi telah berdampak banyak pada anak-anak.

Ilustrasi sekolah dibuka kembali.[Unsplash/Taylor Wilcox]
Ilustrasi sekolah dibuka kembali.[Unsplash/Taylor Wilcox]

1. Putus sekolah

Pandemi virus corona Covid-19 juga bisa berdampak pada banyaknya anak-anak yang putus sekolah sehingga mereka harus bekerja.

2. Persepsi orangtua

Lamanya kegiatan belajar mengajar secara daring menyebabkan para orangtua mulai mempertanyakan peranan sekolah dalam proses belajar. Sebab, anak-anak sudah terlalu lama tidak bersekolah secara tatap muka.

Baca Juga: IDAI Beri 7 Tips Tetap Produktif di Masa Pandemi Virus Corona

3. Kesenjangan pada proses belajar

Setiap anak memiliki perbedaan akses dan kualitas antar siswa selama kegiatan belajar mengajar secara online. Kondisi inilah yang mengakibatkan kesenjangan dalam capaian belajar.

4. Anak stres

Anak menjadi stres karena minimnya interaksi di lingkungan sekolah dengan teman dan guru. Anak-anak juga tidak bisa bebas bermain akibat pandemi virus corona.

5. Pertumbuhan tidak optimal

Tidak optimalnya pertumbuhan anak telah berpengaruh pada kemampuan kognitif maupun perkembangan karakternya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI