Studi: Duduk 10 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Kematian yang Signifikan

Jum'at, 27 November 2020 | 08:17 WIB
Studi: Duduk 10 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Kematian yang Signifikan
Ilustrasi duduk bekerja di rumah. [Shuttterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bekerja dari rumah membuat Anda kekurangan aktivitas fisik, tidak ada lagi persiapan menuju kantor, berlari mengejar kereta atau bus, hingga pergi ke luar kantor saat makan siang.

Kini Anda lebih banyak duduk dan melakukan kegiatan yang menetap selama berjam-jam. Padahal menurut penelitian banyak melakukan aktivitas fisik bisa menangkal risiko kematian dini.

"Orang masih bisa melindungi kesehatan mereka, dengan mengimbangi efek berbahaya duduk terlalu lama dan tidak melakukan aktivitas fisik," ujar peneliti Profesor Emmanuel Stamatakis, Pakar Aktifitas Fisik dan Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, mengutip Metro, Jumat (27/11/2020).

Ilmuwan mengungkap dalam penelitian pada 44.000 orang di empat negara, menemukan rata-rata duduk terlama bisa mencapai lebih dari 10 jam, dan ini meningkatkan risiko kematian secara signifikan. Tapi peneliti juga menambahkan 30 hingga 40 menit melakukan aktivitas fisik intensitas sedang ternyata bisa mengimbangi dan mengurangi risiko kematian ini.

Baca Juga: 7 Fakta Sementara Terungkap Mayat dalam Ubin Rumah: Dikubur Hidup-hidup?

"Ada banyak pilihan aktivitas di dalam ruangan yang tidak memerlukan banyak alat, seperti menaiki tangga, bermain dengan anak-anak atau hewan peliharaan, menari atau kelas yoga maupun pilates online " jelas Prof. Emmanuel.

Meski panduan organisasi kesehatan dunia WHO merekomendasikan aktivitas fisik 150 hingga 300 menit sehari dengan intensitas sedang, dan 75 hingga 100 menit melakukan aktivitas berat, namun Prof. Emmanuel mengatakan semua itu tetap lebih baik untuk kesehatan Anda daripada tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali.

Sementara itu rekomendasi untuk orang dewasa yang hidup dalam kondisi penyandang disabilitas atau disabilitas usia berapapun, disarankan tetap melakukan aktivitas penguatan otot. 

Di antaranya seperti mengangkat beban, pemanasan, dengan intensitas sedang maupun selama dua hari sekali.

Dalam panduan WHO juga disebutkan untuk para lansia berusia 65 tahun ke atas, mereka tetap harus melakukan aktivitas fisik yang berfokus pada keseimbangan fungsi dan latihan beban dengan intensitas sedang tiga hari sekali selama seminggu.

Baca Juga: Diduga Mati karena Lemas, Mayat Pria di Rumah Nunung Dikubur Hidup-hidup?

Aktivitas ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi organ, dan mencegah terserang penyakit jantung. Untuk lansia perempuan maupun ibu hamil juga disarankan rutin melakukan aktivitas fisik seperti aerobik di dalam ruangan atau latihan otot panggul dan kaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI