Ini 5 Orang Berisiko Alami Penggumpalan Darah, Apakah Anda Termasuk?

Kamis, 26 November 2020 | 17:21 WIB
Ini 5 Orang Berisiko Alami Penggumpalan Darah, Apakah Anda Termasuk?
Ilustrasi darah. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggumpalan darah yang dialami pesepakbola Diego Maradona sebelum meninggal dunia adalah respons alami tubuh untuk menghentikan pendarahan dan menyembuhkan luka.

Saat gumpalan terbentuk di dalam salah satu pembuluh darah, gumpalan belum pasti akan larut dengan sendirinya. Kondisi inilah yang bisa membahayakan dan mengancam jiwa.

Semua orang dari segala usia bisa mengalami penggumpalan darah, baik akibat kecelakaan, benturan atau penggunaan alkohol. Tapi dilansir dari Medicine UNC Edu, faktor-faktor tertentu bisa meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

Diego Maradona dan mantan kekasihnya Rocio Olivia (BIMA SAKTI / AFP)
Diego Maradona dan mantan kekasihnya Rocio Olivia (BIMA SAKTI / AFP)

1. Imobilitas berkepanjangan

Baca Juga: 5 Efek Samping Beberapa Vaksin Covid-19 Potensial, Mual hingga Menggigil

Kontraksi otot betis di kaki membantu menjaga sirkulasi darah. Saat kaki tetap diam dalam waktu lama, otot betis tidak berkontraksi untuk membantu sirkulasi daah dan bekuan darah bisa terbentuk.

Kondisi yang biasanya membuat kaki diam terlalu lama, seperti duduk bermain video game, mengemudi jarak jauh atau bekerja yang hanya duduk di meja. Bahkan istirahat cukup lama di rumah sakit bisa meningkatkan risiko pembekuan darah.

2. Pembedahan atau cedera

Cedera pada vena karena pembedahan atau trauma bisa memperlambat aliran darah dan meningkatkan risiko pembekuan.

3. Gangguan pembekuan

Baca Juga: Tergolong Ringan, Simak 5 Efek Samping Beberapa Vaksin Covid-19 Potensial

Beberapa orang yang memiliki masalah gangguan pembekuan darah akan cenderung mudah mengalami penggumpalan darah, yang dieknal sebagai trombofilia.

4. Estrogen

Kontrasepsi oral (pil KB) dan terapi penggantuan hormon (HRT) mengandung estrogen yang bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah.

5. Kehamilan

Selama kehamilan, perubahan hormonal bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah. Kehamilan juga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area pinggul dan tungkai yang bisa membatasi aliran darah, meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.

Risiko penggumpalan darah akibat kehamilan akan terus meningkatkan selama sekitar 6 minggu setelah kelahiran bayi.

Selain kelima faktor di atas, orang yang obesitas, memiliki kebiasaan merokok dan punya riwayat kanker bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI