Suara.com - Keguguran adalah hal yang menyakitkan bagi seorang wanita. Layaknya kehilangan orang yang dicintai, keguguran membuat wanita mengalami kesedihan mendalam yang mungkun sulit hilang meski sudah bertahun-tahun.
Inilah yang terjadi pada Duchess of Sussex Meghan Markle pada Juli lalu.
Menulis untuk New York Times, Meghan menceritakan insiden ini terjadi saat ia mengganti popok putra pertamanya, Archie Harrison Mounbatten Windsor, kemudian merasakan kram tajam di perutnya.
"Aku jatuh ke lantai dengan Archie di gendonganku... Aku tahum saat aku memeluk anak sulungku bahwa aku kehilangan anak keduaku," tulis Meghan, dilansir CNN.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Bolehkah Ibu Hamil Pergi Liburan saat Pandemi?
Meski seorang wanita dapat hamil lagi setelah mengalami keguguran, Haley Neidich, profesional kesehatan mental yang berspesialisasi dalam kesehatan mental ibu, mengatakan kecemasan tentang apakah mereka akan mengalami keguguran yang sama juga tetap ada.
Merencanakan hamil setelah keguguran bergantung pada situasi pribadi. Jadi setiap wanita memiliki jangka waktu yang bervariasi.
Dokter memang bisa membantu menentukan secara medis, tetapi ada faktor emosional yang perlu dipertimbangkan juga.
Jika dihitung secara medis, berapa lama wanita dapat hamil lagi?
Berdasarkan Very Well Family, menstruasi akan kembali dalam empat hingga enam minggu setelah keguguran. Setelah itu, kemungkinan seorang wanita dapat hamil lagi, bahka pada siklus menstruasi pertamanya.
Baca Juga: Suplemen yang Boleh di Konsumsi Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid-19
Dalam kasus lain, diperlukan beberapa siklus untuk hamil kembali.
Namun, umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk menunggu tiga bulan sebelum mencoba lagi.
Karena wanita dengan umur lebih tua berisiko tinggi mengalami keguguran berulang, sehingga usia merupakan faktor penting berapa lama seorang wanita harus menunggu.
Kemampuan untuk hamil mulai menurun setelah usia 30, jadi mungkin perlu waktu lebih lama untuk hamil bagi mereka.