Diego Maradona Pernah Operasi Hematoma Subdural, Kenali Penyebabnya!

Kamis, 26 November 2020 | 15:09 WIB
Diego Maradona Pernah Operasi Hematoma Subdural, Kenali Penyebabnya!
Legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona. [DIBYANGSHU SARKAR / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesepakbola Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun karena serangan jantung pada Rabu (25/11/2020). "The Golden Boy" ini meninggal di kediamannya di Kota Tigre, Buenos Aires.

Sebelum meninggal karena serangan jantung, Diego Maradona telah menjalani operasi untuk mengatasi hematoma subdural yang serius.

Subdural hematoma juga sering disebut perdarahan otak subdural, yakni kondisi perdarahan yang terjadi di antara dua lapisan otak.

Hematoma subdural ini biasanya terjadi karena cedera kepala, baik dari kontak fisik olahraga, kecelakaan dan terjatuh. Hantaman atau benturan yang cukup kuat mengenai kepala bisa membuat otak bergetar dan terbentur dinding tengkorak sehingga menyebabkan perdarahan dalam.

Baca Juga: Sakit Kepala Jadi Gejala Virus Corona, Kenali Lokasi dan Cirinya!

Berdasarkan informasi dari UCLA Health dilansir dari Hellosehat, hematoma subdural ini bisa terjadi pada 10-20 persen kasus cedera otak serta sekitar 30 persen kasus cedera akibat kecelakaan fatal.

Diego Maradona dan mantan kekasihnya Rocio Olivia (BIMA SAKTI / AFP)
Diego Maradona dan mantan kekasihnya Rocio Olivia (BIMA SAKTI / AFP)

Hematoma subdural sangat umum terjadi pada orang dengan trauma di kepala, terutama anak-anak dan lansia. Selain itu, penyalahgunaan alkohol jangka panjang juga bisa menyebabkan hematoma subdural.

Penyebab hematoma subdural

Perdarahan subdural ini terjadi ketika vena di antara tengkorak dan permukaan otak pecah. Adapun dua penyebabnya termasuk hematoma subdural akut dan hematoma subdural kronis.

1. Hematoma subdural akut

Baca Juga: Vaksinasi Virus Corona untuk Cerpelai, Adakah Manfaatnya?

Cedera ota utama bisa menyebabkan gejala parah. Kondisi ini bisa disebut sebagai hematoma subdural akut yang termasuk tipe paling berbahaya.

Hematoma subdural akut ini biasanya disebabkan oleh kecelakaan mobil, pukulan di kepala dan jatuh. Sekitar 50-90 persen orang dengan kondisi ini bisa meninggal karena komplikasi.

2. Hematoma subdural kronis

Perdarahan subdural kronis biasanya disebabkan oleh cedera kepala ringan yang terjadi berulang. Kondisi ini bisanya menimpa orang dewasa atau lansia yang sering jatuh dan terbentur kepalanya berulang kali.

Tapi, kondisi ini juga bisa terjadi karena otak menyusut seiring bertambahnya usia dan menyebabkan munculnya ruang tambahan di tengkorak, sehingga pembuluh darah lebih mudah rusak selama cedera kepala.

Faktor risiko

Adapun faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hematoma subdural, antara lain:

  1. Konsumsi obat antikoagulan (pengencer darah, termasuk aspirin)
  2. Penyalahgunaan alkohol jangka panjang yang memengaruhi otak
  3. Kondisi medis yang menyebabkan gangguan pada penggumpalan darah
  4. Jatuh dan cedera berulang kali
  5. Usia yang sangat muda atau terlalu tua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI