WHO Rilis Pedoman Rekomendasi Olahraga bagi Orang Dewasa

Kamis, 26 November 2020 | 13:03 WIB
WHO Rilis Pedoman Rekomendasi Olahraga bagi Orang Dewasa
Ilustrasi olahraga aerobik (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis pedoman tentang aktivitas fisik baru atau olahraga dari sedang hingga berat bagi orang dewasa.

WHO merekomendasikan orang berusia 18 hingga 64 tahun untuk menghabiskan 150 menit atau 2,5 jam olahraga sedang atau minimal 75 menit olahraga berat setiap minggunya.

Olahraga ini tidak hanya disarankan bagi mereka yang sehat, tetapi juga penderita penyakit kronis atau cacat.

"Aktif secara fisik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan, ini dapat memperpanjang hidup seseorang," kata Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca Juga: Disetujui BPOM AS, WHO Tidak Rekomendasikan Remdesivir Jadi Obat Covid-19

"Setiap gerakan diperhitungkan, terutama sekarang saat kita terkendala pandemi Covid-19. Kita semua harus bergerak setiap hari," sambungnya, dilansir CNN.

Ilustrasi setelah olahraga. (Elements Envato)
Ilustrasi setelah olahraga. (Elements Envato)

Berdasarkan pedoman WHO, aerobik sedang selama 150 hingga 300 menit, atau minimal 75 hingga 150 menit aerobik berat per minggu dapat mengurangi risiko kematian dini, penyakit jantung, hipertensi, kanker, dan diabetes tipe 2.

Pedoman ini juga merekomendasikan orang tua, usia 65 tahun ke atas, melakukan minimal 150 hingga 300 menit olahraga intensitas sedang atau 75 hingga 150 menit aerobik berat seminggu.

Olahraga yang memperkuat otot harus dilakukan setidaknya dua kali seminggu.

WHO mengatakan bahwa orang tua harus memprioritaskan olahraga keseimbangan dan kekuatan beberapa hari dalam seminggu.

Baca Juga: WHO Sebut Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman Serius Kesehatan Global

"Itu dapat mencegah penurunan kondisi kesehatan dan kemampuan tulang," tulis WHO.

Situasi pandemi tidak menyurutkan kebutuhan berolahraga.
Situasi pandemi tidak menyurutkan kebutuhan berolahraga. (Shutterstock)

Sedangkan bagi penyandang disabilitas fisik maupun intelektual dapat dilakukan apabila olahraga memiliki manfaat yang lebih besar daripada risikonya. Tapi harus tetap dengan arahan dokter mereka.

"Olahraga dapat bermanfaat, terutama bagi mereka yang memilki kondisi fungsi kognitif, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)."

Bagi penyandang disabilitas dewasa, aktivitas dapat meningkatkan fungsi fisik dan kognitif, kekuatan dan kualitas hidup. Pedoman untuk orang dewasa juga berlaku untuk orang dewasa penyandang disabilitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI