Kelelahan Penguncian Sebabkan Peningkatan Kasus Virus Corona, Kok Bisa?

Rabu, 25 November 2020 | 17:15 WIB
Kelelahan Penguncian Sebabkan Peningkatan Kasus Virus Corona, Kok Bisa?
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Awalnya, masa penguncian atau isolasi mandiri selama pandemi virus corona Covid-19 menimbulkan kekhawatiran mengenai kesejahteraan dan kesehatan seseorang.

Tapi sekarang, kelelahan akibat masa penguncian dan tingkat penderitaan yang semakin tinggi sejak pertama pandemi memberi dampak yang lebih luas.

Banyak orang mulai lalai melakukan tindakan perlindungan diri dan pencegahan penularan virus corona Covid-19. Mereka juga mungkin telah menganggap ringan pandemi virus corona Covid-19.

Hal itulah yang membuat banyak orang mengabaikan tindakan jarak sosial dan sanitasi. Sehingga mereka lebih rentan terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Ahli Buat Semprotan Hidung yang Bisa Kurangi Risiko Virus Corona 78 Persen

Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa faktor yang menyebabkan kelelahan masa penguncian menyebabkan peningkatan kasus virus corona Covid-19.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

1. Kurangnya pengetahuan tentang risiko infeksi ulang

Banyak orang yang tertular virus corona Covid-19 justru bebas beraktivitas tanpa berpikir virus masih bisa menginfeksi mereka. Banyak yang menganggap ringan kondisi ini dan yakin dirinya tidak akan terinfeksi lagi.

Padahal perasaan ini bisa menempatkan mereka dalam bahaya. Seharusnya mereka tetap menghindari kerumunan, menjaga jarak sosial dan tetap memakai masker.

2. Terlalu berharap pada vaksin

Baca Juga: Benarkah Segelas Jus Jeruk Tiap Hari Bisa Cegah Infeksi Virus Corona?

Meskipun vaksin bisa memberikan perlindungan dan menghentikan penyebaran virus sampai batas waktu tertentu. Tapi, vaksin bukanlah bentuk pertahanan terbaik.

Apalagi tidak semua lapisan masyarakat akan mendapatkan vaksin dengan cepat dalam satu waktu. Bahkan vaksin mungkin tidak bekerja bagi beberapa orang.

3. Pola perilaku yang cuek

Banyak orang bersikap tidak takut akan virus corona, bertindak ceroboh dan mengabaikan infeksi yang berkontribusi pada peningkatan kasus virus corona.

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak memakai masker dan antisosial justru meningkatkan risiko infeksi virus corona Covid-19.

Meskipun penguncian atau isolasi mandiri bukan solusi permanen, semua orang harus tetap mengingat bahwa pandemi virus corona belum berakhir.

Semua orang tetap harus menjalani protokol kesehatan dengan memakai masker, menghindari perjalanan yang tidak penting, sering desinfeksi dan menjaga jarak sosial sebagai langkah perlindungan diri, baik sebelum atau setelah tersedia vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI