Ilmuwan Temukan 2 Jenis Virus Corona di Kelelawar yang Dibekukan

Rabu, 25 November 2020 | 12:30 WIB
Ilmuwan Temukan 2 Jenis Virus Corona di Kelelawar yang Dibekukan
COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk pertama kalinya, 'kerabat dekat' virus corona jenis baru ditemukan di luar China. Ilmuwan telah menemukan dua virus pada kelelawar beku dan kotoran kelelawar yang disimpan di laboratorium Kamboja dan Jepang.

Karena kasus SARS-CoV-2 terus menyebar di seluruh dunia, ilmuwan tidak berhenti berburu asal muasal patogen. Dengan 'perburuan' ini, ilmuwan dapat membantu memecah misteri bagaimana virus menular dari kelelawar ke manusia.

Dilansir dari Live Science, peneliti menemukan dua kelelawar tapal kuda Shamel (R. shameli), yang ditangkap dan dibekukan sejak 2010 silam.

Sekarang, peneliti harus mengurutkan seluruh genom virus baru, yang kemungkinan berisi sekitar 30.000 pasangan basa, untuk mengetahui dengan tepat seberapa dekat hubungan virus baru tersebut dengan SARS-CoV-2.

Baca Juga: Cegah Covid, FKG Usakti dan Alsun Suksesindo Bangun Ruangan Khusus

Sejauh ini, tim telah mengurutkan sekitar 70% genom, tetapi gen penting masih perlu dianalisis, termasuk yang berisi memberi 'instruksi' membangun protein lonjakan yang memungkinkan virus masuk ke dalam sel.

Penampilan luar dan dalam virus corona Covid-19 (KAUST Discovery)
Penampilan luar dan dalam virus corona Covid-19 (KAUST Discovery)

Virus corona jenis lain dari kelelawar RaTG13, yang disebut kerabat terdekat SARS-CoV-2 hingga kini, berbagi 96% genomnya dengan virus penyebab Covid-19 ini.

Jadi jika virus yang baru ditemukan ini, setidaknya, 97% mirip dengan SARS-CoV-2, maka akan menggantikan posisi RaTG13.

"Sedangkan jika virus 99% serupa, virus yang baru ditemukan ini mungkin merupakan nenek moyang langsung dari SARS-CoV-2," jelas Aaron Irving, seorang peneliti penyakit menular di Universitas Zhejiang di Hangzhou, China.

Apakah virus yang ditemukan di Kamboja dapat menginfeksi sel manusia masih menjadi misteri.

Baca Juga: Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19, Pemilih Wajib Kenakan Sarung Tangan

Sedangkan virus corona yang ditemukan di Jepang ternyata hanya berbagi sekitar 81% genomnya dengan SARS-CoV-2, menurut studi yang terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases pada Senin (2/11/2020).

Virus yang dinamai Rc-o319 ini tidak dapat memasuki sel manusia menggunakan reseptor yang sama dengan yang dipakai SARS-CoV-2.

Mengungkap virus corona baru pada kelelawar tapal kuda dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana SARS-CoV-2 membuat lompatan ke manusia, serta membantu mengantisipasi pandemi di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI