Ahli Buat Semprotan Hidung yang Bisa Kurangi Risiko Virus Corona 78 Persen

Rabu, 25 November 2020 | 07:15 WIB
Ahli Buat Semprotan Hidung yang Bisa Kurangi Risiko Virus Corona 78 Persen
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan telah mengembangkan semprotan hidung baru yang dipercaya bisa mengurangi risiko tertular virus corona Covid-19 hingga 78 persen.

Semprotan hidung yang disebut dengan nama Taffix ini memberikan perlindungan 5 jam hanya dengan satu kali aplikasi.

Dr Dalia Meggido, salah satu penderi dan CEO Nasus Pharma, perusahaan yang memproduksi semprotan hidung ini mengatakan produknya bukanlah pengganti masker. Produk semprotan hidung ini hanyalah lapisan perlindungan tambahan.

"Masker jelas membantu mencegah infeksi, tapi tidak menawarkan perlindungan 100 persen. Semprotan ini hanya memberikan lapisan perlindungan tambahan yang berguna dalam lingkungan berisiko tinggi, seperti transportasi umum, toko dan sekolah," jelas Dr Dalia Meggido dikutip dari Mirror UK.

Semprotan ini menggunakan hipromelosa, bubuk pembentuk gel yang sering ditemukan dalam produk semprotan hidung sebagai anti-alergi dan produk yang dirancang untuk melawan flu biasa.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Setelah disemprotkan ke hidung, gel akan membentuk lapisan yang bisa mencegah virus mencapai selaput hidung.

Sementara itu, semprotan juga mengandung sedikit asam sitrat yang sedikit mengubah pH di dalam rongga hidung dan membunuh virus saat bersentuhan.

Selama uji coba yang dilakukan di University of Virginia, semprotan hidung ini bisa membunuh 99,99 persen virus SARS-CoV-2.

Pada kehidupan nyata, semprotan hidung ini bisa mengurangi risiko tertular virus corona hingga 78 persen tanpa efek samping.

Baca Juga: Adakah Orang Tak Bisa Diberi Suntikan Vaksin? ini 4 Kemungkinannya!

"Sepengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya tindakan selama memakai masker bisa mencegah infeksi pada virus corona Covid-19," jelas Profesor Barbara Mann yang memimpi penelitian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI