Meski 95 Persen Efektif, Vaksin Covid-19 Moderna Tak Bisa Hentikan Corona

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 25 November 2020 | 06:05 WIB
Meski 95 Persen Efektif, Vaksin Covid-19 Moderna Tak Bisa Hentikan Corona
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin virus corona Moderna mungkin tidak segera bisa kembali normal karena belum terbukti mencegah penyebaran virus mematikan itu, kata dokter top perusahaan itu.

Penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin perusahaan bioteknologi efektif dalam mencegah orang jatuh sakit akibat Covid-19.

Tetapi, menurut kepala petugas medis Moderna, Dr. Tal Zaks, tidak ada bukti kuat bahwa suntikan itu menghentikan mereka membawa virus "sementara" dan berpotensi menginfeksi orang lain yang belum divaksinasi.

"Saya pikir kami perlu berhati-hati, karena kami mendapatkan vaksinasi, untuk tidak menafsirkan hasil secara berlebihan," kata Zaks kepada Axios dalam wawancara TV yang dirilis Senin.

Baca Juga: Tambah 1.015 Orang, Kasus Corona DKI Jakarta Nyaris 130 Ribu Pasien

“Saat kami memulai penyebaran vaksin ini, kami tidak akan memiliki data konkret yang cukup untuk membuktikan bahwa vaksin ini mengurangi penularan.”

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)

“Apakah saya yakin itu mengurangi transmisi? Benar sekali, dan saya mengatakan ini karena keilmuannya, ”tambahnya. “Tetapi tidak ada bukti, saya pikir penting bahwa kita tidak mengubah perilaku hanya berdasarkan vaksinasi.”

Komentar Zaks menawarkan tanda lain bahwa perlu waktu bagi vaksin untuk mengakhiri pandemi global dan membantu pemulihan ekonomi meskipun pembuat obat bekerja sangat cepat untuk menghasilkan inokulasi yang aman dan efektif.

Moderna yang berbasis di Massachusetts mengungkapkan minggu lalu bahwa vaksin eksperimentalnya hampir 95 persen efektif dalam uji klinis tahap akhir. Pfizer dan AstraZeneca juga melaporkan bahwa suntikan mereka sangat efektif dalam menangkal COVID-19.

Pfizer meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk menghapus vaksinnya untuk penggunaan darurat pada hari Jumat, dan Moderna diharapkan untuk mengajukan permintaan serupa dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Satgas Sebut Kasus Kematian karena Covid-19 Menurun Pada November

Tetapi ketiga perusahaan harus menavigasi tantangan logistik dalam mendistribusikan vaksin di seluruh dunia setelah regulator menyetujui suntikan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI