Suara.com - Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah kondisi medis yang bisa Anda alami karena melakukan hubungan seks tanpa kondom. Kondisi ini juga dikenal sebagai penyakit menular seksual (PMS).
Para ahli telah memperingatkan banyak kasus IMS terjadi karena kurangnya pendidikan. Sedangkan, ilmuwan dari Universitas Chichester berpendapat orang usia 45 tahun memiliki risiko lebih tinggi tertular IMS daripada sebelumnya.
Risiko yang meningkat ini disebabkan oleh keengganan masyarakat untuk berkonsultasi mengenai hal tersebut. Mereka yang tinggal di daerah kurang beruntung secara sosial dan ekonomi memiliki risiko tinggi terinfeksi virus corona.
Tapi dilansir dari Express, orang berusia 45 tahun yang menjalin hubungan baru lebih cenderung melakukan hubungan seks tanpa kondom. Sebab, mereka berpikir risiko kehamilannya sudah rendah.
Baca Juga: Millen Cyrus Terseret Kasus Narkoba, Kenali Ciri Orang Sakau Sabu!
Meski begitu, para ilmuwan berpendapat mereka tetap harus mempertimbangkan risiko tertular IMS atau menyebarkan infeksi yang tidak diketahui pada pasangan seksualnya.
Dr Ian Tyndall, yang memimpin penelitian juga menyarankan orang usia 45 tahun lebih proaktif menjalani perawatan kesehatan seksual.
"Orang di atas usia 45 tahun yang paling berisiko adalah mereka yang memasuki hubungan baru setelah periode monogami, seringkali pasca-menopause, ektika kehamilan tidak lagi menjadi pertimbangan, tapi tidak terlalu memikirkan IMS," katanya.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa kelompok dengan kelemahan sosial ekonomi, seperti tunawisma, pekerja seks, penutur bahasa non-asli, dan migran berisiko lebih besar mengalami masalah kesehatan seksual.
Klamidia jadi salah satu IMS yang perlu diwaspadai. Kebanyakan penderita klamidia tidak menunjukkan gejala apaun dan mungkin tidak tahu kalau mereka telah mengidapnya.
Baca Juga: Millen Cyrus Gunakan Sabu, Ketahui Dampaknya pada Kehidupan Seksual Pria!
Umumnya, gejala klamidia termasuk nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan yang tak biasa, sakit perut, pendarahan setelah berhubungan seks pada wanita atau nyeri testis pada pria.