Suara.com - Dalam memerangi pandemi, pengembangan vaksin Covid-19 dilakukan di berbagai negara. Setidaknya ada lebih dari 45 kandidat vaksin potensial yang sedang berada dalam fase pengembangan hingga fase III.
Melansir dari Times of India, berikut ulasan lima vaksin Covid-19 potensial yang sejauh ini telah melaporkan kemajuannya, antara lain:
1. Moderna Therapeutics Inc.
Vaksin Covid-19 Moderna yang menggunakan mRNA baru (teknologi messenger RNA) telah merilis laporan yang menunjukkan efektivitas mencapai 94,5 persen. Vaksin ini sedang dalam pengujian fase III yang melibatkan 30.000 sukarelawan.
Baca Juga: Gunakan Metode Tradisional, Begini Cara Kerja Vaksin AstraZeneca
Tak hanya memiliki efektivitas tinggi, vaksin moderna juga hanya memberikan efek samping ringan seperti demam, sakit kepala, hingga nyeri di bagian yang disuntik.
2. Pfizer-BionTech
Vaksin virus corona Pfizer BionTech yang disebut BNT162b2 adalah vaksin pertama yang merilis hasil sementara uji coba skala besar. Menurut para ahli, vaksin tersebut memiliki tingkat efektivitas lebih dari 90 persen.
Laporan dari uji klinis menemukan bahwa suntikan eksperimental mencegah perkembangan gejala Covid-19 pada 90 persen relawan yang menerima dosis vaksin tersebut.
3. Sputnik V
Baca Juga: Susul Moderna dan Pfizer, Vaksin Covid-19 AstraZeneca 90% Disebut Efektif
Vaksin Covid-19 pertama Rusia yang pertama kali didaftarkan untuk digunakan pada Agustus memiliki tingkat efektivitas lebih dari 92 persen. Para ahli juga menunjukkan bahwa studi klinis kecil membuktikan vaksin tersebut memiliki respons imunogenisitas yang aman.
4. Covaxin
Covaxin dari India juga tengah berada di tengah pengujian fase III. Laporan awal membuktikan bahwa vaksin tidak memberikan efek samping dan memicu tanggapan kekebalan yang cukup.
Sai D Prasad, President Quality Operations di Bharat Biotech dalam sebuah wawancara dengan India Today TV mengatakan bahwa perusahaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan tingkat efektivitas lebih dari 60 persen.
5. Oxford-Astrazeneca
Para ahli dari Universitas Oxford merilis hasil sementara yang membuktikan bahwa vaksin itu lebih dari 70,4 perseb efektif dan berpotensi memberikan tingkat kemanjuran hingga 90 persen saat disuntikkan sebanyak dua dosis.
Vaksin ini menjadi harapan banyak pihak karena menjadi salah satu vaksin berbiaya rendah dan paling terjangkau. Penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin tersebut tampaknya dapat ditoleransi dengan baik dan memicu tanggapan kekebalan yang aman serta mampu memberikan perlindungan bagi populasi rentan.