Gara-Gara Telan Baterai, Alat EKG Salah Deteksi Serangan Jantung

Selasa, 24 November 2020 | 12:22 WIB
Gara-Gara Telan Baterai, Alat EKG Salah Deteksi Serangan Jantung
Ilustrasi hasil EKG. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kejadian tidak biasa membingungkan dokter di Italia, yang awalnya mengira seorang pasien mengalami serangan jantung di ruang gawat darurat. Namun ternyata, sang dokter keliru mendiagnosis. Ini semua gara-gara alat EKG atau elektrokardiogram terkecoh akibat keberadaan baterai di dalam tubuh pasien.

Baterai yang mengandung listrik ini menganggu deteksi detak jantung oleh EKG, sehingga dokter mengira pasien mengalami serangan jantung. Setelah dokter mengeluarkan baterai dari tubuh pasien, EKG akhirnya kembali bekerja normal.

Kejadian aneh ini terungkap berdasarkan laporan di jurnal Annals of Internal Medicine, Senin (23/11/2020).

"Jika seseorang menelan satu atau beberapa baterai, elektrokardiogram bisa mendeteksi perubahan infrak miokard atau seperti serangan jantung akut," terang Dr. Guy L. Mintz, Direktur Kesehatan Kardiovaskular dan Lipidologi, Sandra Atlas Bass, Northwell Health, Rumah Sakit Jantung di Manhasset, New York, mengutip Live Science, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: Sedang Operasi, Seorang Dokter Bedah Senior di Arab Saudi Meninggal Dunia

Pasien diketahui adalah seorang narapidana berusia 26 tahun, tiba di unit gawat darurat RS Santa Maria Nuova, Florence, Italia, mengeluh sakit perut selama dua jam setelah dengan sengaja menelan baterai AA.

Di rumah sakit, dokter melakukan X-ray, dan melakukan tes EKG untuk merekam akitivitas detak jantung. Hasilnya EKG menunjukkan tanda adanya serangan jantung. EKG hanya menunjukkan bahwa narapidana tersebut mengalami serangan jantung, tapi pasien tidak memiliki riwayat sakit jantung, dan satu-satunya faktor risikonya hanyalah rokok. Ditambah, narapidana itu tidak mengeluh sesak napas, yang umumnya dialami pasien yang alami serangan jantung.

Bahkan kadar troponin atau protein otot jantung, dan tekanan darah selama serangan jantung bekerja normal dan tidak ada masalah.

Fenomena EKG salah deteksi akibat baterai ini bukan kejadian pertama, beberapa kasus pasien yang menelan baterai juga mengalami hal yang sama. Sebelumnya seorang lelaki menelan 6 baterai AAA, dan lelaki lainnya menelan 18 baterai AA.

"Ini informasi tidak biasa yang menarik. Dan saya ragu mayoritas dokter menyadari fenomena ini," terang dr. Mintz.

Baca Juga: Penting Diketahui, Berikut 3 Tips Menurunkan Kolesterol oleh Ahli Jantung

Ia pun menyarankan para dokter yang merawat pasien menelan baterai untuk memeriksa tanda biologis fungsi jantung, yaitu kadar troponin sebelum melakukan tes dengan EKG, dan mengeluarkan baterai sesegera mungkin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI