Suara.com - Untuk menelusuri penularan dan kontak erat terhadap orang-orang yang positif Covid-19, masyarakat diminta agar terbuka dan mendukung para relawan pelacak kontak. Hal ini merupakan upaya memotong rantai penularaan Covid-19.
Dikatakan Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, M. Budi Hidayat, untuk mempercepat tracing, pihaknya dan satgas menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas.
“'Kemenkes bersama fasyankes terus melakukan pelacakan di tingkat kecamatan/puskesmas, percepatan pemeriksaan spesimen dan merujuk kasus konfirmasi tanpa gejala ke wisma/hotel tempat isolasi,” ujar Budi dalam pernyataannya seperti dikutip pada laman Kemenkes RI, Selasa (24/11/2020)
Kemenkes terus melakukan upaya penanganan dengan memperkuat tracing. Pelacakan dilakukan secara agresif di tingkat kecamatan, terutama yang memiliki kerumunan dengan jumlah massa besar. Selain itu, juga dilakukan pemantauan yang lebih intensif terjadinya penularan dalam 14 hari ke depan.
Baca Juga: Putus Penularan Covid, Kerelaan Masyarakat Jalani Pemeriksaan Penting
Pihaknya juga mengimbau untuk semua orang yang hadir dalam kegiatan dengan jumlah massa besar, serta orang lain yang tidak ikut kerumunan namun kontak erat dengan yang hadir dan seterusnya, untuk melakukan karantina rumah selama 14 hari.
Bila di antaranya mengalami gejala demam, nyeri otot, lemas, sesak, batuk, sakit menelan, hilang indra perasa dan penciuman, diharapkan untuk segera mendatangi Puskesmas terdekat untuk dilakukan test swab PCR.
“Masyarakat bisa menjadi pahlawan kesehatan dengan kesediaan mereka untuk diperiksa serta menginformasikan siapa saja yang telah kontak erat dengannya jika ditemukan yang bersangkutan positif Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Abdul Kadir, menambahkan bahwa terkait dengan kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 di RS dan ketersediaan obat masih mencukupi.
Kendati begitu, ia berharap seluruh masyarakat termasuk para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemimpin daerah agar memberikan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: LIVE: Cara Aman dan Cerdas Menjaga & Periksa Kehamilan di Masa Pandemi