Suara.com - Rasa sakit saat melahirkan sulit dilupakan oleh sebagian perempuan yang pernah merasakannya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, metode gentle birth menawarkan persalinan yang diklaim bisa meminimalisir rasa sakit.
Bukan dengan kecanggihan teknologi, metode gentle birth justru mengutamakan kenyamanan si ibu dan memanfaatkan unsur alami dalam tubuh manusia. Bidan Robin Lim dari Klinik Bumi Sehat Bali, mengatakan bahwa tubuh sebenarnya mengingat rasa sakit pada perut saat akan melahirkan.
"Semua ibu merasa takut untuk melahirkan, saya juga. Tapi saat mulai mulas tidak seperti itu. Mulas itu seperti 'oh badan saya ingat rasa itu. Seperti mau menstruasi'. Tapi itu prosesnya alami. Percaya Tuhan sudah kasih apa yang kita perlu di dalam sukma kita," kata Robin saat siaran langsung bersama Ayahbunda, Senin (23/11/2020).
Tak sulit untuk menyiapkan diri jika ingin melahirkan dengan metode gentle birth. Terpenting, menurut Robin Lim, ibu harus mendapat pendampingan dari pasangan.
Baca Juga: FIFA Rancang Aturan Cuti Melahirkan bagi Pesepak Bola putri
Sebab, dukungan dari pasangan dan keluarga sangat penting untuk kestabilan emosional ibu jelang melahirkan. Selain itu, selama hamil, ibu sebaiknya perbanyak makanan sehat yang alami.
"Tidak harus yang mahal. Ketela manis itu seperti obat, bayam. Kalau Hb (haemoglobin) rendah makan buah naga setiap hari, pasti Hb naik. Kurma kalau makan 5-6 buah setiap hari pasti lebih sehat," papar Robin.
Untuk minuman, bidan Robin menyarankan agar ibu hamil perbanyak minum air mineral dan air kelapa muda. Juga melakukan olahraga. Menurut Robin, penting ibu hamil tetap menggerakan tubuh untuk mempermudah persalinan.
"Bisa dengan jalan, berenang, yoga atau senam hamil kalau bisa," ujarnya.
Penulis skenario Ilya Sigma salah satunya yang pernah melahirkan dengan metode gentle birth. Ilya bercerita bagaimana dirinya bisa melahirkan anak ketiga dengan proses normal di usia 38 tahun.
Menurutnya, persalinan gentle birth mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Salah satu faktor yang mengurangi rasa sakit itu, menurut Ilya lantaran dukungan dari keluarga.
Baca Juga: Baru Melahirkan, Wanita di Karangasem Positif Corona
"(Rasa sakit) sangat berkurang. Karena support system sangat mempengaruhi emosional ibu. Karena ketika kita memiliki kepercayaan diri yang besar rasa sakit itu pasti berkurang. Lalu juga ditambah kita punya kesadaran bahwa melahirkan adalah proses yang alami dan sangat spiritual," tuturnya.