Suara.com - Muhammad Millendaru Prakasa atau yang dikenal sebagai Millen Cyrus, keponakan Ashanty tengah terjerak kasus narkoba jenis sabu. Sebelumnya, polisi mengamankan Millen bersama rekannya JR di hotel kawasan Tanjung Priok pada Sabtu (20/11) dini hari.
Polisi pun mengamankan barang bukti satu paket sabu seberat 0,3 gram berserta alat isapnya ketika penangkapan. Selanjutnya, hasil tes urine Millen Cyrus pun menunjukkan positif sabu.
Narkoba sabu yang juga dikenal sebagai methamphetamine atau crystal meth adalah narkotika yang sangat adiktif. Konsumsi narkoba jenis ini bisa menyebabkan masalah jantung, termasuk detak jantung cepat, denyut jantung tak teratur dan peningkatan tekanan darah.
Pada tahap overdosis, sabu akan menyebabkan kejang, peningkatan suhu tubuh dan kematian. Tapi dilansir dari Hellosehat, pecandu narkoba sabu yang mendadak tak memakai lagi akan melalui fase sakau atau sakaw.
Baca Juga: Millen Cyrus Tersandung Kasus Narkoba, Begini Kata Ashanty sang Tante
Sakau sabu adalah gejala tubuh yang terjadi akibat pemberhentikan pemakaian sabu secara mendadak, yang mengakibatkan penurunan dosis sabu secra drastis.
Penggunakan narkoba sabu sama seperti pecandu narkoba jenis lain yang akan mengalami dua tipe gejala sakau, yakni emosional dan fisik.
Adapun gejala emosional dari orang yang sakau sabu antara lain:
- Nafsu makan meningkat
- Depresi dan mood swing
- Kesulitan konsentrasi
- Paranoid
- Psikosis (cenderung skizofrenia) dan halusinasi
- Kecemasan dan gelisah
- Menarik diri dan kecenderungan ingin bunuh diri
- Emosi datar dan inaktifitas
Sedangkan, gejala fisik orang yang sedang sakau sabu meliputi:
- Kulit pucat dan kumal
- Penampilan fisik berantakan
- Pergerakan lambat
- Berbicara terlalu halus
- Sakit kepala
- Kelelahan ekstrem dan badan ngilu
Gejala sakau sabu ini biasanya berkisar dari sedang sampai berat, yang bisa juga berakibat fatal bila tak segera diobati.
Baca Juga: Studi Oxford: Orang Tak akan Terinfeksi Virus Corona Ulang dalam 6 Bulan
Pada umumnya, gejala sakau narkoba jenis sabu mulai dalam 1-2 hari setelah dosis terakhir dan bertahan sampai 3 bulan. Lamanya gejala ini juga bervariasi tergantung pada seberapa sering mereka menggunakannya.