Suara.com - Data United Nations Children's Fund atau UNICEF menunjukkan 93 persen sekolah di Indonesia sangat membutuhkan akses fasilitas cuci tangan, akses air bersih, dan toilet layak pakai.
"Saat ini kami mendorong pelaksanaan pengumpulan data, monitoring 3M. Kami juga mendukung pembukaan kembali gedung sekolah, karena 93 persen sekolah masih membutuhkan ini (fasilitas sanitasi)," ujar Water, Sanitation and Hygiene Specialist at UNICEF Preetha Prabhakaran dalam acara Unilever Sustainability Day, Senin (23/11/2020).
Protokol kesehatan 3M tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.
Menurut Preetha, pihaknya juga kerap melakukan pemetaan dan informasi seputar akses fasilitas sanitasi di Indonesia, seperti di sekolah, di rumah, hingga kualitas air bersih yang mengalir.
Baca Juga: Videografis: Cara Memakai dan Melepas Masker dengan Benar
"Tujuannya agar kita bisa membangun akses yang lebih baik bagi masyarakat pada air bersih dan sanitasi," jelas Preetha.
Ketersediaan akses air bersih sangat krusial dibutuhkan di masa pandemi Covid-19. Selain untuk mencegah virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19, fasilitas sanitasi juga mencegah terjadinya beban penyakit lain seperti diare, tipes hingga hepatitis A.
Preetha juga mengingatkan pemerintah untuk tidak ragu berinvestasi kepada fasilitas sanitasi, dampaknya negara bisa memperoleh pendapatan lebih.
Ini karena biaya mengobati penyakit diare, tipes hingga hepatitis A bisa ditekan lewat kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang didukung dengan fasilitas sanitasi yang mumpuni.
"Ada studi dari bank dunia, 1,1 dollar yang dikeluarkan ntuk sanitasi fasilitas air, timbal baliknya pendapatan bertambah jadi 4 dollar," tutup Preetha.
Baca Juga: Hari Anak Sedunia: Nasib Anak di Tengah Pandemi Covid-19