Suara.com - Menjaga jarak menjadi salah satu cara meminimalisir risiko penularan virus corona, selain menggunakan masker dan rutin mencuci tangan.
Tapi, kini beberapa orang khawatir bahwa kurangnya kontak dengan orang lain akan melemahkan sistem kekebalan mereka dengan mengurangi kontak aktifnya dengan kuman.
Tetapi bahkan ketika kita berada dalam jarak 6 kaki dari orang lain atau menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah, tubuh kita terus-menerus merespons banyak bakteri dan kuman lain yang menghuni lingkungan dalam dan luar ruangan.
“Kami terus-menerus terpapar mikroba. Sistem kekebalan kita selalu dipicu," kata Akiko Iwasaki, peneliti sistem kekebalan di Universitas Yale.
Baca Juga: 200 Kasus Baru COVID-19 3 Hari Berturut-turut, Korsel Perketat Jaga Jarak
Efek dari vaksin masa kanak-kanak dan kekebalan bawaan lainnya juga bertahan lama, kata Iwasaki. Ia mengatakan bahwa hal itu tidak akan hilang dalam semalam karena menjaga jarak dari orang lain selama pandemi.
Para ahli mengatakan siapa pun yang ingin meningkatkan kesehatan kekebalan mereka selama pandemi harus mempraktikkan kebiasaan seperti manajemen stres, makan sehat, olahraga teratur, dan cukup tidur.
“Ini adalah hal-hal yang benar-benar mempengaruhi sistem kekebalan,” kata Iwasaki.
Suntikan flu musiman juga akan membantu melindungi Anda dari satu penyakit potensial lainnya. Seperti diketahui, bahwa saat ini peneliti masih terus mengembangkan vaksin untuk memerangi pandemi Covid-19.
Selama para peneliti berjibaku untuk menemukan vaksin Covid-19 yang efektif, cara yang bisa dilakukan ialah dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya dengan menjaga jarak.
Baca Juga: Videografis: Panduan Operasional Posyandu di Era Covid-19