Benarkah Kekebalan Virus Corona Bertahan hingga Tahunan? Ini Jawaban Ahli

Senin, 23 November 2020 | 11:49 WIB
Benarkah Kekebalan Virus Corona Bertahan hingga Tahunan? Ini Jawaban Ahli
Penampakan virus corona. [Dailymail/@Lorenzo Catalino]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru melaporkan bahwa tubuh dapat membangun sel kekebalan yang bertahan selama lebih dari enam bulan, bahkan tahunan, setelah infeksi Covid-19 hilang.

"Jumlah memori (kekebalan) itu kemungkinan akan mencegah sebagian besar orang menderita Covid-19 parah, yang memerlukan rawat inap, selama bertahun-tahun," kata rekan penulis Shane Crotty, ahli virologi di La Jolla Institute of Immunology di California.

Namun, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Mount Sinai Icahn, Nicolas Vabret, yang tidak terlibat dalam studi, mengatakan membuat prediksi tentang berapa lama kekebalan terhadap virus corona Covid-19 bisa rumit.

"Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kekebalan virus corona Covid-19 akan bertahan selama beberapa dekade adalah dengan mempelajari pasien selama periode waktu yang sama," kata Vabret, kepada Live Science.

Baca Juga: Bertambah Ratusan, Pasien Corona di RSD Wisma Atlet Kini Tembus 3.377 Orang

Dengan kata lain, sambungnya, para ahli tidak akan tahu persis berapa lama kekebalan bertahan tanpa terus mempelajari mereka yang sudah sembuh.

Penampilan luar dan dalam virus corona Covid-19 (KAUST Discovery)
Penampilan luar dan dalam virus corona Covid-19 (KAUST Discovery)

Di sisi lain, profesor mikrobiologi dan imunologi di University of California, San Francisco, Jason Cyster, yang juga tidak terlibat dalam studi, mengatakan bahwa studi baru, dengan bukti terbaru lainnya, menunjukkan kekebalan SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) mungkin lebih kuat.

"Meski begitu, beberapa peserta dalam studi baru tidak meningkatkan respons kekebalan jangka panjang terhadap virus corona jenis," kata Cyster.

"Respons mungkin berasal dari perbedaan dalam seberapa virus yang mereka temui pada awalnya, atau genetika dapat menjelaskan perbedaannya," sambungnya.

Misalnya, tambahnya, gen yang dikenal sebagai gen antigen leukosit manusia (HLA) sangat berbeda antar individu.

Baca Juga: Tak Mau Pilkada Diganggu Corona, Jokowi Kasih PR ke Mendagri hingga Kapolri

Perbedaan ini mungkin dapat mejelaskan kasus infeksi ulang Covid-19 pada beberapa orang, yang relatif jarang tetapi jumlahnya meningkat.

Jadi, untuk benar-benar memahami berapa lama kekebalan Covid-19 bertahan, para ilmuwan perlu terus mempelajari pasien yang sembuh. "Tentu saja, kita perlu melihat enam bulan ke depan," tandas Cyster.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI