Strategi Pembelajaran Jarak Jauh bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Minggu, 22 November 2020 | 12:56 WIB
Strategi Pembelajaran Jarak Jauh bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Ilustrasi anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, membuat pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa baik sekolah negeri ataupun swasta, termasuk pelajar di sekolah luar biasa (SLB).

Hal itu membuat guru SLB dituntut menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan secara daring-- serta dapat diikuti seluruh peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK).

Guru Sekolah Anakku, Indriana Anggraini mengaku memiliki tantangan dan kesulitan dalam mengajar ABK selama pandemi. Dalam proses kegiatan belajar mengajarnya juga ABK perlu ditemani pendamping.

“Tetapi yang pasti yang dinilai di sini ini prosesnya bukan hasilnya, itu yang dilihat dan dijadikan patokan,” ujar Indriana dalam pernyataannya secara virtual di acara diskusi ‘Autism Talk’, Sabtu (21/11/2020) kemarin.

Baca Juga: Jika Muncul Kluster Baru Saat Belajar Tatap Muka, Satgas Cabut Dukungan

Ditambah, menurutnya pembelajaran jarak jauh memiliki banyak kendala mulai dari gangguan koneksi, ketahanan anak saat duduk di depan laptop yang terkait dengan sensori, distraksi, hingga rasa bosan.

“Kendala lainnya yaitu kurang adanya supports sistem dalam pembelajaran ABK, kemudian media belajar yang sangat terbatas selama belajar di rumah saat pandemi,” jelas dia.  

Sementara itu, Terapis Klinik Anakku Check My Child, Eha Julaeha menambahkan untuk mengatasi berbagai kendala dalam mengajar ABK selama pandemi, guru dan orangtua perlu melakukan kolaborasi bersama.

“Untuk mengatasinya tampilkan video bermain dan lagu anak-anak atau rekaman karya wisata, lalu lakukan interaksi bersama-sama antara guru dengan anak didik, perhatikan dan durasi kegiatan belajar mengajar,” kata dia.

Orangtua juga dituntut memberi variasi media belajar anak agar anak betah di depan laptop. Tak hanya itu, kondisi rumah juga bisa memengaruhi proses pembelajaran ABK. Karena itu, diharapkan orangtua dan anak bisa saling belajar. Sekolah juga harus membantu menyelesaikan masalah kegiatan di rumah.

Baca Juga: Kembali ke Sekolah, Menteri Nadiem: Hak Terakhir Ada di Orangtua

Kecil atau besar dukungan dan bantuan sekolah atau guru akan sangat berarti. Tidak kalah penting, ABK juga harus mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas dalam kondisi pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI