Suara.com - Legenda Timnas Indonesia Ricky Yacobi meninggal dunia pada Sabtu (21/11/2020). Menurut dugaan, Eks bomber PSMS Medan tersebut meninggal karena serangan jantung.
Kebetulan, Ricky meninggal saat bermain sepak bola di Lapangan ABC, Senayan. Sempat dilarikan ke RS AL Mintoharjo, namun kondisinya tidak tertolong.
"Habis cetak gol mau selebrasi, terus jatuh kena serangan jantung," kata Lody Hutabarat, dalam keterangannya melalui grup WhatsApp, Sabtu (21/11/2020).
Sebenarnya, serangan jantung tidak selalu berakibat fatal. Triknya adalah dengan mengetahui tanda-tandanya dan segera mencari pertolongan.
Baca Juga: Mantan Timnas Ricky Yacobi Meninggal, Pesepak Bola Riskan Serangan Jantung?
Berdasarkan WebMD, gejala serangan jantung dapat bervariasi pada setiap orang. Beberapa terjadi secara tiba-tiba, sedangkan yang lain mendapat peringatan sebelum insiden.
Namun, ada tanda umum serangan jantung pada pria, di antaranya:
- Nyeri dada
Ini adalah gejala serangan jantung paling umum, baik pada pria maupun wanita. Biasanya, ini berawal dari rasa sakit atau ketidaknyamanan ringan.
Sedangkan serangan jantung yang sering terlihat di film, yang disebut 'serangan jantung Hollywood', memang dapat terjadi. Namun, tidak sering.
Baca Juga: Legenda Timnas Ricky Yacobi Meninggal Diduga karena Serangan Jantung
- Tekanan dada
Tekanan ini bisa berupa perasaan 'kenyang', atau tertekan. Bahkan, bisa disalahartikan sebagai rasa mulas.
Ketidaknyamanan sering terjadi di kiri atau tengah dada, dan berlangsung lebih dari beberapa menit, atau mungkin secara 'datang dan pergi'.
- Nyeri di bagian lain tubuh
Nyeri atau ketidaknyamanan terkadang muncul di area lain karena mereka tidak mendapatkan cukup darah.
Biasanya aera tubuh tersebut berada di atas pinggang, termasuk bagian atas perut, bahu, satu lengan (mungkin kiri) atau keduanya, punggung, leher atau rahang, hingga gigi.
- Gejala lainnya
Sesak napas, yang disebut dispnea, dapat terjadi dengan atau tanpa nyeri dada. Bahkan, bisa menjadi satu-satunya gejala yang dirasakan.
Sesak napas bisa terjadi ketika penderita sedang aktif dan mungkin disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru. Kondisi ini bisa dibarengi dengan batuk atau mengi.
Tanda lainnya adalah lelah tanpa alasan, dan mungkin juga merasa cemas.
Semakin banyak gejala yang dialami, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung.
Namun, hal yang perlu diingat adalah seseorang bisa terkena serangan jantung tanpa mengalami gejala atau tanda terlebih dahulu.