Suara.com - Sebuah studi oleh Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) yang beraviliasi dengan Harvard menemukan latihan fisik singkat memicu perubahan dalam tingkat metabolisme tubuh yang berkolerasi dengan kesehatan kardiometabolik, kardiovaskular, dan jangka panjang seseorang.
Dilansir laman The Harvard Gazette, peneliti mengatakan bahwa latihan yang harus dilakukan hanya selama 12 menit.
"Apa yang mengejutkan kami adalah efek latihan singkat pada tingkat sirkulasi metabolit yang mengatur fungsi utama tubuh," kata peneliti Gregory Lewis, bagian kepala Gagal Jantung di MGH dan penulis senior studi ini.
Fungsi utama tubuh yang dimaksud Lewis adalah resistensi insulin, stres oksidatif, reaktivitas vaskular, peradangan, dan umur panjang.
Baca Juga: Polusi Udara Dapat Menyebabkan Stroke dan Serangan Jantung.
Studi MGH menggunakan data dari Framingham Heart Study untuk mengukur tingkat 588 metabolit yang beredar sebelum dan setelah 12 menit olahraga berat pada 411 pria dan wanita paruh baya.
Dari analisis ini, tim peneliti mendeteksi adanya perubahan yang menguntungkan dalam sejumlah metabolit yang terbukti berkaitan dengan kardiometabolik.
Contohnya, glutamat, metabolit utama yang terkait dengan penyakit jantung, dan risiko penurunan umur panjang yang menurun hingga 29 persen.
Selain itu, DMGV, metabolit yang terkait dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit hati, disebutkan menurun 18 persen.
Studi lebih lanjut menemukan bahwa respons metabolik dapat dimodulasi oleh faktor-faktor selain olahraga, seperti jenis kelamin dan indeks massa tubuh seseorang, dengan obesitas mungkin memberikan resistensi terhadap manfaat olahraga.
Baca Juga: Hore! Tidur yang Sehat Menurunkan Risiko Gagal Jantung hingga 42 Persen