Suara.com - Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Amerika Serikat terus bertambah. Begitupula dengan mereka yang akhirnya meninggal akibat Covid-19.
Dilansir dari New York Post, data menunjukkan, Amerika Serikat mencapai 250.000 kematian akibat COVID-19 pada hari Rabu.
Ini menjadikan mereka sebagai negara dengan jumlah kematian akibat Covid-19 terbanyak di dunia. Terhitung jumlah itu hampir seperlima dari jumlah kematian akibat virus corona global, menurut Universitas Johns Hopkins.
Dengan kasus yang meningkat selama gelombang kedua, para ahli telah memperingatkan bahwa negara itu akan kehilangan lebih dari 511.000 nyawa akibat virus pada akhir Februari, The Guardian melaporkan.
Baca Juga: Mengharukan, Suami-Istri Positif Covid 19 Ini Rayakan Ultah di Rumah Sakit
Ini menunjukkan bahwa jumlah korban tewas bisa dua kali lipat dalam empat bulan ke depan.
Meski AS memiliki jumlah kematian tertinggi, itu adalah kematian per kapita ke-12. Belgia memiliki tingkat kematian COVID-19 tertinggi, dengan 1.292 kematian per juta orang, sedangkan Peru berada di urutan kedua dengan 1.084, menurut data dari Statista.
AS saat ini mencatat tingkat kematian 754 orang per satu juta data menunjukkan.
AS telah mencatat lebih dari 11 juta kasus virus corona sejak pandemi dimulai, menurut Johns Hopkins.
Sebagai informasi, menurut data worldmeters, ada 10.799 jiwa meninggal dunia dalam satu hari. Total kematian akibat Covid-19 saat ini tercatat 1,35 juta jiwa di seluruh dunia.
Baca Juga: Usai Lurah Positif, Tes Corona Camat dan Walkot Jakpus Hasilnya Mengejutkan
Kematian harian paling banyak terjadi di Amerika Serikat dengan jumlah 1.906 jiwa. Srhingga total orang meninggal akibat virus corona di AS kini menjadi 256.204 jiwa.
Brasil, dengan catatan angka kematian 167.497 jiwa, diikuti India 131.618 jiwa. Keduanya menjadi negara yang memiliki angka kematian akibat Covid-19 lebih dati 100 ribu, selain Amerika Serikat.