Tim Peneliti Kerja Cepat, Vaksin Merah Putih Ditargetkan Produksi 2021

Kamis, 19 November 2020 | 07:46 WIB
Tim Peneliti Kerja Cepat, Vaksin Merah Putih Ditargetkan Produksi 2021
Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia turut serta dalam penelitian vaksin Covid-19 melalui program pembuatan vaksin Merah Putih.

Vaksin tersebut dikembangkan oleh empat universitas terbaik di Indonesia dan dua lembaga penelitian dengan platform yang berbeda-beda.

Salah satu lembaga penelitian yang turut meneliti vaksin Merah Putih adalah Eijkman Institute.

Deputi Fundamental Research Eijkman prof. Herawati Sudoyo Supolo menyampaikan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Eijkman, menggunakan pendekatan yang lebih cepat dan aman serta mampu memberikan data yang akurat pada pemerintah. 

Baca Juga: Akhir Desember AS Akan Miliki 40 Juta Dosis Vaksin Corona

"Itu kuncinya kenapa kita bisa cepat. Kita sudah terbiasa menggunakan platform ini sehingga bisa lebih cepat. Peneliti saat ini tidak bekerja lagi dalam senyap. Kita diminta untuk bisa menjadi komunikator termasuk memperbaiki komunikasi publik kita," kata Herawati dalam webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11/2020).

Menurut Herawati, komunikasi terbuka sengaja dilancarkan untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kegunaan vaksin. Walau dibuat dengan cepat, Herawati memastikan pembuatan vaksin tetap mengedepankan keamanan.

"Menurut saya vaksin Merah Putih itu jangka panjang. Kita tidak ingin memberikan vaksin Merah Putih yang tidak aman dan tidak manjur. Jadi kita akan melalui semua prosesnya. Tapi tetap ada percepatan tadi," katanya.

Sementara itu, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek BRIN Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti mengatakan, vaksin Merah Putih diyakini akan memberikan kedaulatan nasional. Karena itu percepatan penemuan kandidat vaksin Merah Putih dilakukan secara paralel. 

Sehingga nantinya melalui vaksin Merah Putih, Indonesia memiliki enam kandidat vaksin Covid-19 sekaligus yang dibuat oleh empat Universitas dan dua lembaga penelitian.

Baca Juga: Amerika Serikat Sediakan 40 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Akhir Bulan Depan

“Kita targetkan vaksin Merah Putih bisa diproduksi 2021. Faktor yang menjadi fokus pengembangan vaksin Merah Putih tentu keamanannya, kemudian tingkat efektivitasnya. Stabilitas vaksin Merah Putih itu sendiri, implementasi, hingga ketersediaannya nanti juga akan terus dipantau” tutur Prof. Ali Ghufron.

Selain lembaga Eijkman Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga juga turut serta meneliti vaksin Covid-19 Merah Putih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI