Hits: Pemilik Anjing Berisiko Tertular Corona Hingga Efek Samping Vaksin

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 18 November 2020 | 19:05 WIB
Hits: Pemilik Anjing Berisiko Tertular Corona Hingga Efek Samping Vaksin
Ilustrasi anjing labrador. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini penelitian menunjukkan bahwa virus corona bisa menular pada hewan. Kini penelitian baru menunjukkan bahwa pemilik anjing lebih berisiko terkena virus yang memicu pandemi di dunia ini.

Sementara itu, ahli dari Oxford menyebut bahwa efek samping dari virus corona akan terlihat dalam dua bulan. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut ini kabar terpopuler lainnya.

1. Pemilik Anjing Berisiko Tertular Virus Corona 72 Persen, ini Sebabnya!

Anjing peliharaan (Pixabay)
Anjing peliharaan (Pixabay)

Orang yang rentan terhadap virus corona Covid-19 tidak hanya lansia dan orang dengan penyakit bawaan. Tapi, Orang yang memiliki anjing peliharaan juga berisiko tertular virus corona Covid-19.

Baca Juga: Dikabarkan Kena Covid-19, Manajer Abdel Ungkap Kondisi Terkini Mamah Dedeh

Para ilmuwan telah memeringatkan bahwa sekedar mengajak anjing berjalan-jalan keluar bisa meningkarkan risiko penularan virus corona Covid-19 secara signifikan.

Baca selengkapnya

2. Ahli Oxford Sebut Efek Samping Vaksin Virus Corona Terlihat dalam 2 Bulan

Ilustrasi vaksin (pixabay.com)
Ilustrasi vaksin (pixabay.com)

Para ilmuwan di seluruh dunia telah berusaha mengembangkan vaksin virus corona Covid-19. Belakangan, vaksin Pfizer menjadi harapan baru karena bisa mencegah penularan virus corona hingga 90 persen.

Kini, Sir John Bell, profesor kedokteran regius di Universitas Oxford dan anggota gugus tugas vaksin Pemerintah, telah mengungkapkan bahwa setiap efek samping vaksin akan terlihat dalam 2 hingga 3 bulan.

Baca Juga: Kabar Mamah Dedeh Covid-19, Abdel: Sudah Sembuh dari 3 Hari Lalu

Baca selengkapnya

3. Obat Kumur Dianggap Bisa Bunuh Virus Corona, Gimana Caranya?

Obat kumur (Pixabay/olichel)
Obat kumur (Pixabay/olichel)

Para ilmuwan sempat mengatakan bahwa obat kumur bisa membantu melindungi tubuh dari virus mematikan. Bahkan obat kumur bisa membunuh virus corona Covid-19 dalam 30 detik.

Tapi, bagaimana obat kumur bisa membunuh virus? Ternyata obat kumur mengandung bahan cetylpyridinium chloride yang bisa mengurangi tetesan virus corona Covid-19 di mulut.

Baca selengkapnya

4. Update Covid-19: Prancis, Negara Eropa Pertama yang Mencapai 2 Juta Kasus

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Eropa masih tercatat menjadi benua penyumbang infeksi harian Covid-19 terbanyak. Dari 535.500 kasus baru di dunia, 214.204 kasus di antaranya berasal dari Eropa. Sehingga, update Covid-19 global hari ini, menunjukkan bahwa Eropa menyumbang total kasus sebanyak 14,42 juta dari 55,92 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia, berdasarkan yang tercatat pada situs worldometer.info per Rabu (18/11) pukul 00.22 GMT atau 07.22 WIB.

Kasus Covid-19 di Eropa paling banyak terjadi di Prancis. Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Prancis telah melebihi 2 juta. Meski begitu, pejabat kesehatan setempat mengklaim upaya untuk mengendalikan pandemi mulai membuahkan hasil.

Baca selengkapnya

5. Cepat Munculkan Antibodi, Vaksin Sinovac Cocok untuk Penggunaan Darurat

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Penelitian terbaru dari China menemukan vaksin Covid-19 buatan Sinovac memiliki respons pembentukan antibodi yang cepat. Menurut peneliti, ini cocok untuk karakteristik vaksin untuk penggunaan darurat.

Sayangnya meski antibodi muncul dengan cepat, vaksin COVID-19 bernama CoronaVac tersebut menghasilkan tingkat antibodi yang lebih rendah pada orang yang telah pulih.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI