Pengguna Telemedicine untuk Pasien Kanker Payudara Meningkat Saat Pandemi

Rabu, 18 November 2020 | 14:46 WIB
Pengguna Telemedicine untuk Pasien Kanker Payudara Meningkat Saat Pandemi
Layanan telemedicine, konsultasi dokter online [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama pandemi Covid-19, seluruh orang dipaksa untuk mengubah perilaku dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Termasuk salah satunya melakukan konsultasi dokter secara online atau yang dikenal saat ini sebagai telemedicine.

Sebagai gambaran, telemedicine merupakan pemakaian alat telekomunikasi untuk memberikan informasi atau layanan medis jarak jauh. Sebagian besar aplikasi telemedicine saat ini menggunakan teknologi satelit untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan kepada pengguna atau pengakses.

Seperti salah satunya layanan digital telemedicine bernama ASA DARA, sebagai tempat khusus pasien kanker payudara metastasis yang membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan secara rutin saat pandemi.

Bahkan, berdasarkan data terbaru yang diperoleh Pfizer Indonesia, pengguna ASA DARA terus mengalami peningkatan sekitar 13% setiap bulannya saat pandemi, dan sebanyak 60% diantaranya merupakan pengguna yang mengakses layanan secara berulang.

Baca Juga: Tren Konsultasi Kesehatan Secara Online Meningkat Pesat Selama Pandemi

CEO Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan pihaknya bersama Pfizer Indonesia dan YKI berbagi visi yang sama untuk menyederhanakan proses layanan kesehatan, khususnya bagi wanita yang rentan akibat riwayat penyakit berat seperti kanker payudara.

“Aplikasi layanan kesehatan digital ini juga untuk meringankan sebagian beban finansial pasien kanker payudara, khususnya untuk membeli obat-obatan yang dibutuhkan,” ujar Jonathan dalam pernyataannya seperti dalam rilis yang diterima Suara.com, Rabu (18/11/2020).

Sementara itu, menurut studi Globocan tahun 2018, kanker payudara menempati peringkat tertinggi di Indonesia dengan 58.256 kasus dan menempati posisi kedua penyebab kematian karena kanker, setelah kanker paru-paru.

Para ahli kesehatan juga memperkirakan peningkatan jumlah kematian akibat kanker payudara sekitar 43% secara global dari 2016 hingga 2030. Hal ini akibat penyebaran subtipe kanker payudara HR+/HER2- ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang, kelenjar getah bening, ataupun organ tubuh seperti paru-paru.

Public Affairs Director Pfizer Indonesia Bambang Chriswanto menambahkan target jangka panjang layanan ASA DARA ini untuk meningkatkan tingkat keselamatan bagi pasien kanker payudara metastasis di Indonesia.

Baca Juga: Bisa Bikin Nyeri, Benarkah Kafein Memengaruhi Jaringan Payudara?

“Sejak peluncuran ASA DARA, kami amat bergembira melihat adanya peningkatan kepesertaan dalam layanan ini. Hal ini tak terlepas dari dukungan pemerintah terhadap pelayanan kesehatan berbasis digital,” tuturnya.

Adapun, layanan ASA DARA terdiri dari tiga pilar, yakni pertama pilar Asah merupakan program edukasi masyarakat berupa sosialisasi dan talk show tentang kanker payudara HR+/HER2- yang bekerjasama dengan sejumlah komunitas pasien kanker payudara.

Kedua, pilar Asih merupakan program bantuan keringanan dan layanan digital inovatif bagi pasien kanker payudara metastasis. Dalam pelaksanaannya saat ini, program ini diwujudkan melalui kerja sama antara Pfizer Indonesia, Halodoc, dan Yayasan Kanker Indonesia.

Ketiga, pilar Asuh mencakup dukungan psikososial bagi pasien kanker payudara untuk membantu mereka mengatasi tekanan psikologis yang dialami dan menguatkan harapan para pasien dalam menjalani perawatan mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI