65 Pegawai Positif Covid-19, WHO Investigasi Klaster di Kantor Jenewa

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 17 November 2020 | 13:09 WIB
65 Pegawai Positif Covid-19, WHO Investigasi Klaster di Kantor Jenewa
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 65 orang pegawai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dinyatakan positif Covid-19.

Hal ini membuat WHO melakukan investigasi terkait risiko adanya klaster Covid-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.

Dilansir ANTARA, Kepala teknis COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan lima anggota staf WHO terbukti positif pekan lalu.

"Kami semua baik-baik saja, semuanya mengalami penyakit ringan atau tanpa gejala," terangnya.

Baca Juga: Ingin Berikan Cucu ke Ibunda, Jerinx Berharap Segera Bebas

Pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan, menyebutkan bahwa wilayah Jenewa, Swiss, tempat markas WHO, dan wilayah Vaud di dekatnya memiliki sejumlah penularan paling intens di dunia saat ini.

"Sepengetahuan saya klaster yang sedang diselidiki tersebut merupakan bukti awal potensi penularan di markas WHO, namun kami tidak dapat sepenuhnya melindungi diri kami sendiri dari hubungan sosial dan hubungan lain dengan keluarga dan sekolah dan banyak lainnya," kata Ryan.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin menandai kembalinya ia dari karantina setelah diidentifikasi sebagai kontak dari seseorang yang terbukti positif COVID-19.

"Saya sehat, tidak ada gejala. Sekarang hari ke-17. Saya mengikuti protokol. Karena tidak bergejala dan juga mematuhi protokol, saya merasa tidak perlu melalukan tes. Saya yakinkan anda bahwa saya baik-baik saja dan sebenarnya sangat, sangat sibuk," kata Tedros.

Sementara itu, data dari situs worldometers.info menyebut kasus Covid-19 di dunia bertambah 491.805 infeksi dalam satu hari, sekitar 80 persennya terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Malaysia Laporkan Peningkatan Kasus Covid-19, Terbanyak di Kuala Lumpur

Eropa mengalami penambahan infeksi baru sebanyak 202.668 kasus. Sedangkan Amerika Serikat tercatat 154.041 kasus.

Hingga hari ini, data per Selasa (17/11) pukul 00.39 GMT atau 07.40 WIB, tercatat kasus Covid-19 mencapai 55,32 juta infeksi tersebar di 219 negara. Lebih dari 38,46 juta orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, namun 1,33 juta jiwa meninggal dunia.

Para ahli kesegatan dunia memperingatkan masih ada bulan-bulan yang sulit dan berbahaya ke depan.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan kekhawatiran khusus tentang situasi di Eropa dan Amerika, di mana petugas kesehatan dan sistem pelayanan didorong ke titik puncak.

"Petugas kesehatan di garis depan telah meregang selama berbulan-bulan. Mereka kelelahan. Kami harus melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi mereka, terutama selama periode ketika virus menyebar dan pasien memenuhi tempat tidur rumah sakit," kata Tedros dikutip dari Channel News Asia.

Tedros bersikeras bahwa negara tidak punya alasan untuk tidak bertindak. Walaupun dalam beberapa waktu terakhir kabar baik mengenai penelitian vaksin terus bermunculan, Tedros mengingatkan untuk jangan cepat puas diri.

"Kami terus menerima berita menggembirakan tentang vaksin Covid-19 dan tetap optimis tentang potensi alat baru untuk mulai tiba dalam beberapa bulan mendatang. Tapi ini bukan waktunya untuk berpuas diri," katanya.

Komentarnya muncul ketika harapan global untuk mengatasi pandemi virus corona meningkat setelah vaksin Moferna dari AS dilaporkan mrmiliki efektifitas hampir 95 persen dalam uji coba yang sedang berlangsung.

Itu terjadi setelah hasil serupa diumumkan pekan lalu untuk kandidat vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech.

Tetapi WHO telah memperingatkan bahwa ketersediaan luas vaksin masih jauh, bahkan ketika kasus Covid-19 dan angka kematian melonjak di banyak negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI