Tak Banyak yang Tahu, Kesehatan Mental Bisa Pengaruhi Kondisi Vagina

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 17 November 2020 | 06:05 WIB
Tak Banyak yang Tahu, Kesehatan Mental Bisa Pengaruhi Kondisi Vagina
ilustrasi vagina. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang mungkin mengira bahwa vagina tidak ada hubungannnya dengan kesehtan mental. Tapi anggapan itu ternyata keliru.

Dilansir dari Healthshot, stres dan kecemasan menyebabkan tubuh melepaskan hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi.

Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh Anda. Akhirnya, keseimbangan bakteri di bagian intim perempuan Anda akan terpengaruh.

Berikut adalah 4 cara berbeda bahwa kesehatan mental Anda dapat memengaruhi vagina Anda:

1. Meningkatkan terjadinya infeksi vagina

ilustrasi vagina. (Shutterstock)
ilustrasi vagina. (Shutterstock)

Para ahli menyarankan bahwa hormon stres dapat menurunkan tingkat glikogen bebas vagina dan bakteri laktobasilus. Hal ini menyebabkan penurunan sintesis asam laktat dan hidrogen peroksida. Selain itu, ini juga dapat menyebabkan penurunan tingkat pH vagina, dan menciptakan lingkungan yang mendukung infeksi vagina.

2. Meningkatkan risiko PMS

Ini mungkin terdengar mengejutkan, tetapi stres dapat meningkatkan risiko wanita tertular infeksi menular seksual seperti gonore, klamidia, HIV, dan bahkan infeksi jamur. Karenanya, Anda harus sangat berhati-hati dengan kesehatan mental Anda.

3. Dapat menyebabkan komplikasi kehamilan

Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk merusak kesehatan vagina, terutama jika mereka rentan terhadap kecemasan dan stres tingkat tinggi. Dalam beberapa kasus, hal itu juga dapat menyebabkan komplikasi terkait kehamilan seperti persalinan prematur dan infeksi di rahim.

4. Mempengaruhi kehidupan seks Anda

Peningkatan kadar kortisol menyebabkan penurunan testosteron. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan dan ketidaknyamanan yang parah pada vagina selama hubungan seksual. Sayangnya, hal itu dapat memengaruhi hubungan seksual Anda dengan pasangan, dan menambah stres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI