1. Pengujian kromosom Y
Variasi dalam kromosom Y, yang diturunkan secara eksklusif dari ayah ke anak laki-laki, dapat digunakan untuk mengeksplorasi keturunan langsung dari garis laki-laki. Pengujian kromosom Y hanya bisa dilakukan pada laki-laki, karena perempuan tidak memiliki kromosom Y. Namun, wanita yang tertarik dengan jenis pengujian genetik ini terkadang merekrut kerabat laki-laki untuk melakukan tes.

2. Tes DNA mitokondria
Jenis pengujian ini mengidentifikasi variasi genetik dalam DNA mitokondria. Meskipun sebagian besar DNA dikemas dalam kromosom di dalam inti sel, struktur sel yang disebut mitokondria juga memiliki sejumlah kecil DNA sendiri (dikenal sebagai DNA mitokondria).
Baik pria maupun wanita memiliki DNA mitokondria, yang diturunkan dari ibu mereka, jadi jenis pengujian ini dapat digunakan oleh kedua jenis kelamin.
3. Pengujian polimorfisme nukleotida tunggal
Tes ini mengevaluasi sejumlah besar variasi (polimorfisme nukleotida tunggal atau SNP) di seluruh genom seseorang. Hasilnya dibandingkan dengan orang lain yang telah mengikuti tes untuk memberikan perkiraan latar belakang etnis seseorang.
Ahli silsilah menggunakan jenis tes ini karena hasil tes kromosom Y dan DNA mitokondria, yang hanya mewakili satu garis leluhur, tidak menangkap keseluruhan latar belakang etnis individu.
Namun demikian, tes genetic ancestry memiliki sejumlah keterbatasan. Penyedia pengujian membandingkan hasil pengujian individu dengan database berbeda dari pengujian sebelumnya, sehingga perkiraan etnis mungkin tidak konsisten dari satu penyedia ke penyedia lainnya.
Baca Juga: Nikita Mirzani Galang Dana Tes DNA Habib Rizieq, Ini Silsilah Keturunan HRS
Selain itu, karena sebagian besar populasi manusia telah bermigrasi berkali-kali sepanjang sejarah mereka dan bercampur dengan kelompok terdekat, perkiraan etnis berdasarkan pengujian genetik mungkin berbeda dari ekspektasi individu.