Suara.com - Selama ini banyak orang menganggap bahwa hernia hanya terjadi pada orang dewasa. Tapi, ternyata hernia juga bisa terjadi pada anak, bahkan pada usia bayi. Lantas, mengapa itu bisa terjadi?
"Hal itu dikarenakan adanya defek atau celah pada dinding tubuh", tutur dr.Yhohan Z.Thaihutu, Sp.BA Dokter Spesialis Bedah Anak Siloam Hospitals Balikpapan dalam keterangan yang diterima Suara.com, Senin, (16/11/2020).
Umumnya, bayi dan anak seringkali mengalami hernia umbilikalis dan hernia inguinalis. Keduanya, lanjut Yhohan, bisa didapatkan pada bayi laki-laki ataupun perempuan.
"Seringkali tidak berupa keluhan nyeri atau rewel, namun bila tidak ditanggulangi secara tepat bisa berdampak buruk," kata Yhohan.
Baca Juga: Keji! Sebelum Buang di Selokan, ABG Cekik Bayi yang Baru Dilahirkannya
Ia melanjutkan, bahwa hernia umbilikalis sering terjadi pada bayi yang terlahir prematur namun cukup banyak juga kasus pada bayi yang terlahir dengan usia kandungan cukup bulan.
Ciri-ciri bayi yang memiliki hernia umbilikalis adalah terdapat tonjolan lunak pada pusar atau terlihat pembengkakan pada area tersebut, terutama ketika Si Kecil menangis, atau mengejan seperti saat buang air besar.
"Hernia umbilikalis terjadi karena adanya celah (defek) dinding perut di area pusar sebagai akibat kurang sempurnanya penutupan lapisan dinding perut, sehingga ada celah persis dibawah kulit di area pusar yang pada saat tekanan perut meningkat (misal saat sedang menangis) mengakibatkan usus terdorong ke arah celah dan menonjol keluar", sebut dr.Yhohan Z.Thaihutu, Sp.BA.
Menurutnya, tonjolan ini bisa ditangani tanpa melalui prosedur pembedahan, yaitu melakukan upaya taksis manual. Caranya dengan menekan defek menggunakan media seperti koin lebar seperti yang secara tradisional sudah banyak dilakukan di masyarakat.
Hal ini dimungkinkan sehingga saat Si Kecil mengejan atau menangis, usus tidak dapat menonjol keluar. Kemudian secara berangsur tubuh akan bertumbuh dan otot-otot serta lapisan dinding perut berkembang dan menutupi atau mengecilkan defek. Biasanya proses ini akan terjadi sampai dengan sebelum usia 1 tahun.
Baca Juga: ABG Bungkus Mayat Bayi Pakai Plastik dan Buang di Got, Motifnya Mengejutkan
Namun apabila defek yang terjadi terlalu besar atau biasanya ukuran diameter lebih dari 1 inchi atau hernia nya yang dalam hal ini usus mengalami jeratan dan nyeri maka sebaiknya dilakukan prosedur penutupan defek dengan pembedahan atau operasi.