Suara.com - Saat tengah hamil, kebanyakan perempuan akan cenderung mengonsumsi makanan yang lebih banyak. Ini tentu saja untuk memenuhi asupan bagi dirinya, dan juga bayi yang dikandungnya.
Tapi ingat, bukan berarti perempuan hamil boleh dan bisa makan sebarangan dan sebanyak mungkin. Hal itu karena kenaikan berat badan pada perempuan hamil umumnya memiliki standar normal, meskipun sebenarnya kenaikan berat badan adalah relatif.
Pakar Kesehatan Keluarga Alexandra Stockwell, MD mengatakan kenaikan berat badan pada perempuan hamil sangat bergantung pada ukuran dan bentuk tubuh mereka sebelum hamil.
"Secara umum, perempuan diharapkan mengalami kenaikan berat badan 2 hingga 4 pound (1-2 kg) pada trimester pertama (3 bulan pertama) kehamilan, dan kemudian bertambah 1 pound setiap minggunya," ujar Stockwell mengutip Insider, Senin (16/11/2020).
Baca Juga: Sadis, Pria Ini Sobek Perut Istri untuk Melihat Jenis Kelamin Bayinya
Kesimpulannya perempuan hamil pada umumnya akan mengalami kenaikan berat badan 25 sampai 35 pound (12,5 hingga 17,5 kilogram).
Jika sebelum hamil berdasarkan indeks massa tubuh (BMI), perempuan cenderung kekurangan berat badan, tapi setelah itu naik hingga berada di kisaran 25 hingga 40 pound atau 12,5 hingga 20 kilogram, maka kondisi itu bisa dibilang sehat.
Kondisi perempuan juga dikatakan sehat bila, sebelumnya ia mengalami kelebihan berat badan, tapi setelah hamil timbangannya berada di kisaran 15 hingga 25 pound atau 7,5 hingga 12,5 kilogram
Sementara itu untuk perempuan yang mengandung anak kembar, kenaikan berat badannya tidak boleh dua kali lipat. Tapi normalnya hamil kembar berat badan akan naik 37 hingga 54 pound atau setara 18,5 hingga 27 kilogram, jika sebelum hamil berat badan perempuan tersebut cenderung normal.
Adapun saat bayi lahir, mereka rata-rata memiliki berat 7 pound atau 3,5 kilogram. Tapi anehnya berat badan perempuan hamil kenaikannya mencapai belasan hingga puluhan kilogram, darimanakah asalnya?
Baca Juga: Bikin Kandungan Sehat, Berikut 5 Tips Berenang Aman Bagi Ibu Hamil!
"Ini karena ukuran payudara jadi lebih besar, rahim ikut membesar, plasenta (ari-ari), dan air ketuban di dalam kandungan. Ditambah meningkatnya jumlah darah, cairan, dan simpanan lemak di tubuh perempuan," jelas Stockwell.