Suara.com - Raditya Dika dan Anissa Aziza langsung panik ketika anak keduanya, Aksara Asa Nasution memiliki kadar bilirubin tinggi setelah beberapa hari lahir.
Karena, kadar bilirubin anaknya mencapai 18,9 mg/dL yang jauh lebih tinggi dari batas normalnya 12 mg/dL. Raditya Dika semakin panik ketika mencari tahu dampak bilirubin tinggi melalui internet.
"Gua selayaknya bapak yang khawatir langsung google dong. Tapi, setiap penyakit yang kita google pasti jadi 300 persen lebih parah dari yang sebenarnya. Begitu google, katanya bilirubin tinggi bisa kena ke otak lah jadi makin panik gue" ujar Raditya Dika dalam channel YouTube-nya.
Dilansir dari Alodokter, bilirubin sendiri merupakan pigmen kuning dalam darah dan tinja. Bilirubin diproduksi oleh tubuh ketika sel darah merah hancur secara alami. Pada bayi baru lahir, salah satu pertanda kadar bilirubin yang tinggi yakni kondisi bayi kuning.
Baca Juga: Awas, Tidak Pakai Masker Bakal Ditegur oleh Robot Pintar Ini
Kadar bilirubin yang terlalu tinggi pada bayi memang bisa berdampak pada otaknya, merusak sel-sel otak dan menyebabkan ensefalopati.
Pada kondisi parah itu disebut bilirubin ensefalopati akut yang gejalanya mungkin berupa:
- Demam dan muntah
- Kemampuan mengisap yang buruk
- Lesu dan sulit bangun tidur
- Kulit menguning
- Leher dan tubuh melengkung ke belakang
- Sering rewel dan gelisah
Jika bayi menampakkan tanda-tanda kadar bilirubin tinggi. Bayi membutuhkan penanganan medis dengan fototerapi.
Selain itu, Anda juga bisa mencegah kenaikan bilirubin dengan cara memberinya asupan ASI yang cukup. Karena, memberi anak ASI sebanyak 8 hingga 12 kali dalam 24 jam bisa membantu mengeluarkan bilirubin dalam tubuhnya.
Bila bayi mengonsumsi susu formula, Anda bisa memberinya minum susu sekitar 6 hingga 10 botol dalam 24 jam.
Baca Juga: 7 Bulan Tak Bertemu Keluarga, Nakes: Jangan Sia-siakan Pengorbanan Kita
Bayi kuning dengan kondisi penyakit tertentu tidak bisa diatasi dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari. Penanganan terbaik hanya bisa diperoleh di rumah sakit.