Suara.com - Pemerintah Austria memberlakukan kembali aturan karantina, demi mengurangi beban risiko infeksi Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru.
Dilansir ANTARA, karantina ini dimulai pada Sabtu (14/11/2020) dan dilakukan selama tiga minggu.
Jika dibandingkan dengan gelombang pertama penyebaran Covid-19, otoritas setempat tidak terlalu ketat membatasi kegiatan masyarakat saat menghadapi gelombang kedua penularan Covid-19.
Pemerintah menyebut pihaknya berhasil mengendalikan penyebaran lewat pemberlakuan karantina pada musim semi lalu.
Otoritas di Austria sebelumnya telah menetapkan jam malam mulai pukul 20.00 sampai 06.00 waktu setempat bulan ini.
Pertokoan, kafe, bar, dan restoran diizinkan tetap beroperasi tetapi hanya boleh melayani pesanan untuk dibawa pulang. Gedung teater dan museum ditutup untuk pengunjung.
Namun, kebijakan itu masih belum cukup untuk mengurangi jumlah pasien positif Covid-19 dan saat ini Austria jadi salah satu negara yang memiliki tingkat kasus positif tertinggi di Eropa.
Kasus positif harian di Austria mencapai angka tertinggi pada Jumat (13/11) sebanyak 9.586 jiwa -- sembilan kali lebih banyak dari kasus tertinggi pada gelombang pertama penularan Covid-19.
Pemerintah Austria, yang dikuasai kelompok konservatif, sebelumnya menyebut karantina jadi opsi terakhir yang akan dipilih. Namun, pemerintah tidak punya cara lain untuk mencegah rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan menerima lonjakan pasien.
Baca Juga: Ditemukan di Australia: 5 Ekor Cumi-cumi Raksasa Langka
Oleh karena itu, karantina pun diberlakukan oleh pemerintah mulai Selasa (17/11) sampai Senin (7/12).