Suara.com - Dokter mengatakan orang yang tidak memakai masker setelah sembuh dari infeksi virus corona Covid-19 masih bisa menularkan penyakitnya ke orang lain. Karena, kekebalan yang dimilikinya dianggap masih membawa virus corona.
Selain berisiko menularkannya ke orang lain, mereka juga berisiko mengalami infeksi ulang virus corona Covid-19 meski sudah pernah dan dinyatakan sembuh.
Pakar kesehatan mengatakan masih belum kepastian mengenai lamanya kekebalan tubuh bertahan setelah terinfeksi virus corona dan sembuh.
Apalagi virus corona Covid-19 dikatakan masih bisa bertahan di saluran napas dan menyebar ke orang lain setelah terpapar ulang.
Baca Juga: 5 Faktor ini Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Covid-19, Anda Punya?
"Kemungkinan besar jika Anda terinfeksi sekali maka Anda lebih mungkin kebal terhadap infeksi kedua. Tapi, kekebalan terhadap infeksi tidak berarti Anda tidak bisa membawanya," jelas Dr Adi Shah, ahli penyakit menular di Mayo Clinic dikutip dari Fox News.
Dr Shah mengatakan seseorang masih bisa menularkan virusnya ke orang lain yang tidak memiliki kekebalan tersebut. Karena itu, orang yang sudah pernah terinfeksi dan sembuh tetap harus memakai masker.
Dr Dean Winslow, seorang dokter penyakit menular di Stanford Health Care, juga menunjukkan bahwa infeksi ulang mungkin saja terjadi. Tapi, kasus infeksi ulang ini sangat sedikit dan jarang terjadi di antara jutaan kasus virus corona Covid-19 di dunia.
Pada akhir Agustus 2020, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membahas infeksi ulang virus corona Covid-19. Terutama, ketika muncul kasus infeksi ulang pertama di Hong Kong.
"Kami meyakini bahwa infeksi ulang sudah mungkin akan terjadi berdasarkan pengalaman kami menghadapi jenis virus corona lainnya," jelas Maria Van Kerkhove.
Baca Juga: Obat Radang Sendi Bisa Kurangi Kematian Akibat Covid-19 71 Persen
Sementara para peneliti sedang mencari tahu mengenai lamanya kekebalan virus corona bisa bertahan, Winslow mengatakan bahwa memakai masker menunjukkan rasa hormat dan membantu melindungi orang lain di sekitarnya.
Faktanya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperbarui panduannya tentang masker wajah terkait dengan virus corona Covid-19.
Pembaruan pedoman itu mengambil sikap bahwa memakai masker wajah tidak hanya menurunkan penyebaran, tapi juga memberikan perlindungan bagi pemakainya dari virus corona.
CDC mengatakan penelitian awal mendukung penguncian atau isolasi komunitas tertentu untuk menurunkan penyebaran virus corona, terutama ketika muncul perkiraan bahwa lebih dari setengah penularan virus corona berasal dari orang tanpa gejala.