Terpopuler: Efektivitas Vaksin Sinovac, Mantan Pecandu yang Cantik Jelita

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 13 November 2020 | 19:10 WIB
Terpopuler: Efektivitas Vaksin Sinovac, Mantan Pecandu yang Cantik Jelita
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia saat ini tengah melakukan penelitian uji klinis fase 3 terhadap vaksin Sinovac, salah satu vaksin Covid-19 asal China. Dan menariknya, menurut pakar, vaksin tersebut diklaim memiliki efektivitas yang cukup tinggi untuk mengatasi infeksi virus corona. Seberapa efektif? 

Berita menarik lainnya datang dari seorang mantan pecandu narkotika golongan I, yaitu heroin dan kokain. Kecanduan selama 2 tahun membuat penampilannya kurus dan penuh keropeng. Wajahnya pun terlihat kuyu, dan tangannya kotor akibat kurang merawat diri. Tapi siapa sangka penampilannya kini mengundang decak kagum. Seperti apa?

Simak berita selengkapnya, dan berita menarik lainnya melalui link di bawah ini!

1. Pakar Sebut Vaksin Sinovac 90 Persen Efektif Untuk Atasi Covid-19

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Langsung Usai Meski Vaksin Selesai Dibuat

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)

Indonesia saat ini tengah melakukan penelitian uji klinis fase 3 terhadap vaksin Sinovac, salah satu vaksin Covid-19 asal China. Dan menariknya, vaksin tersebut diklaim memiliki efektivitas mengatasi infeksi virus corona hingga 90 persen.

Ketua Riset Uji Klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran prof. Dr. Kusnandi Rusmil Sp.A (K)., mengatakan bahwa efektifitas vaksin bergantung pada dosis kandungan imunogenesitas. Pada penelitian vaksin fase 1 dan 2 yang hanya dilakukan di Wuhan, China, dosis imunogenesitas sebanyak 92 persen dan 96 persen.

Baca selengkapnya

2. Dulunya Kurus Tak Terurus, sekarang Mantan Pecandu Ini Cantik Jelita

Ilustrasi narkoba (Shutterstock)
Ilustrasi narkoba (Shutterstock)

Demi Nicole Dunlop (27) kecanduan narkotika golongan I, yaitu heroin dan kokain, selama dua tahun. Ia meminumnya setiap hari.

Baca Juga: LIVE: Percepatan Vaksin, Sejauh Mana Keamanan, Kualitas & Efektivitasnya?

Kecanduannya ini membuat penampilannya kurus, dan penuh keropeng. Wajahnya pun terlihat kuyu, dan tangannya kotor akibat kurang merawat diri.

Baca selengkapnya

3. Dokter Lula Kamal: Banyak yang Anggap Covid-19 Kayak Flu Biasa

Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)
Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)

Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, profesi tenaga medis seperti dokter menjadi satu dari sejumlah profesi terdepan yang berjuang mati-matian melawan Covid-19.

Baca selengkapnya

4. Dokter Top AS Sebut Pandemi Covid-19 Tak Akan Lama Lagi, Tapi...

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]

Harapan untuk menghentikan pandemi virus corona atau Covid-19 tidak akan lama lagi. Hal ini berkat kemajuan luar biasa dari penelitian vaksin Covid-19 yang terbukti memiliki efektivitas hingga lebih dari 90 persen.

Bahkan, ahli penyakit infeksi asal Amerika Serikat Dr. Anthony Fauci menyebut pandemi Covid-19 tidak akan lama lagi. Demikian seperti dilansir dari New York Post. 

Baca selengkapnya

5. Ilmuwan Sebut Covid-19 Bukan Pandemi, tapi Sindemi, Apa Arti Sindemi?

Covid-19. [BBC]
Covid-19. [BBC]

Berbagai negara dalam beberapa bulan terakhir ini mengambil langkah yang berbeda untuk mencegah penyebaran Covid-19. Beberapa ada yang memberlakukan pembatasan ketat, dan ada juga yang lebih fleksibel—tergantung tingkat penyebaran di wilayah masing-masing.

Seperti contohnya di Eropa, banyak negara di benua tersebut kembali menerapkan pembatasan sosial dan bahkan memberlakukan karantina wilayah alias lockdown setelah mencatat rekor penambahan jumlah kasus. Selandia Baru, di sisi lain, menjalankan kesiagaan terendah.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI