Pandemi Covid-19 Tak Langsung Usai Meski Vaksin Selesai Dibuat

Jum'at, 13 November 2020 | 15:49 WIB
Pandemi Covid-19 Tak Langsung Usai Meski Vaksin Selesai Dibuat
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pearson0612/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, seluruh ilmuwan dunia sedang melakukan penelitian masif terkait vaksin Covid-19, termasuk juga di Indonesia yang membuat vaksin Covid-19, seperti Merah Putih. Namun, banyak yang keliru menganggap bahwa kehadiran vaksin akan segera menyudahi pandemi Covid-19.

Anggapan tersebut tidak tepat. Meski vaksin selesai dibuat, tidak berarti wabah virus corona SARS COV-2 menghilang. Guru Besar Fakultas Kesehatan Unuversitas Padjajaran prof. dr. Kusnandi Rusmil, Sp. A(K), M.M., mengatakan bahwa orang yang mendapatkan vaksin masih bisa menularkan virus corona ke orang yang tidak mendapatkan vaksin.

"Memang orang yang dapat vaksin kebal. Tapi orang nggak dapat vaksin belum tentu kebal, karena nggak divaksin. Sehingga yang sudah dapat vaksin harus pakai masker, karena nempel-nempel virusnya ke badan, dan orang jangan dekat-dekat," kata Kusnandi dalam webinar Percepatan Vaksinasi Covid-19, Jumat (13/11/2020).

Protokol kesehatan masih harus dilakukan, lanjutnya. Kondisi dikatakan aman jika mayoritas masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi, maka akan tercipta kekebalan kelompok atau herd imunity. Namun hal itu juga tidak bisa berlangsung cepat.

Baca Juga: Kandidat Vaksin Covid-19 Australia Hasilkan Respons Antibodi Tahap Awal

"Jadi semua harus hati-hati sampai semuanya diimunisasi. Kalau semua diimunisasi, kan gak bisa cepat-cepat. Paling nanti zona merah dulu, zona kuning, zona hijau," ujarnya.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe M. Sc. Sp. PD., mengatakan bahwa untuk menciptakan herd imunity, paling tidak vaksinasi harus mencakup 60-70 persen dari total populasi.

"Artinya kalau di kita itu sampai 160-220 juta orang harus divaksinasi. Pasti butuh waktu. Jadi kehadiran vaksin tidak otomatis menghilangkan pandemi. Tapi akan bertahap, 3M harus jalan terus," ujarnya.

Cepat atau lambat hilangnya pandmei Covid-19 juga tergantung dari efektivitas vaksin, lanjut dokter Dirga. Sayangnya, sejumlah vaksin, terutama yang diteliti di Indonesia, belum diketahui seberapa besar efektivitasnya.

"Kita belum tahu hasilnya seperti apa. Tergantung efektivitas vaksin berapa persen. Tentu kalau 90 persen itu bagus," katanya.

Baca Juga: Cara Pemerintah Yakinkan Masyarakat Terkait Vaksin Covid-19 dari China

"Proteksi vaksin itu berbeda-beda. Ada vaksin yang bisa melindungi dari infeksi, jadi sama sekali tidak tertular. Ada vaksin yang bisa melindungi dari infeksi berat, jadi tetap terinfeksi tapi nggak sakit berat," tambah dokter Dirga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI