Pandemi Belum Reda, Dokter Gigi Belum Berani Buka Praktik

Kamis, 12 November 2020 | 19:06 WIB
Pandemi Belum Reda, Dokter Gigi Belum Berani Buka Praktik
Tim dokter memakai alat perlindungan diri (APD) bersiap melakukan pemeriksaan gigi di salah satu klinik di kawasan Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (22/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi pandemi Covid-19 yang belum menunjukan tanda penurunan kasus harian membuat banyak dokter gigi belum berani membuka praktik.

Terutama dokter senior yang sudah sepuh, yang termasuk dalam kelompok rentan terinfeksi virus corona.

"Belum ada tanda-tanda COVID-19 di Indonesia mereda. Bahkan angka terkonfirmasi positif masih di atas 3.500 orang setiap harinya. Ini tentu menjadi hal yang mencemaskan bagi kami. Sehingga belum semua rekan-rekan yang berani buka praktik. Terutama yang sudah sepuh karena resiko terpapar cukup tinggi," kata Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. RM Sri Hananto Seno MM Sp. BM., dalam webinar Peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Tengah Pandemi, Kamis (12/11/2020).

Kondisi serupa juga terjadi di banyak negara lain yang terdampak Covid-19, lanjut Seno.

Baca Juga: Arti Mimpi Tumbuh Gigi Baru, Bisa Jadi Tanda Kelahiran

Menurutnya, secara global, hanya sekitar 25 persen fasilitas layanan kesehatan gigi dan mulut yang beroperasi di tengah kondisi wabah virus corona.

Sedangkan pelayanan hanya diberikan untuk tindakan dental emergency. Seno menyarankan, bagi masyarakat yang ingin melakukan perawatan gigi rutin sebaiknya memanfaatkan layanan virtual seperti teledentistry.

"Sebenarnya teledentistry ini sudah ada sebelum pandemi merebak. Hanya saja masih belum banyak dilirik. Baru setelah ada pandemi ini, teledentistry mulai dikembangkan lagi," katanya.

Layanan teledentistry dapat diberikan untuk screening pasien sebelum memberikan pelayanan dan memastikan pasien tidak menunggu lama di klinik dengan mengatur jadwal kunjungan.

Seno menjelaskan bahwa periksa rutin secaa teledentistry bisa melalui pesan singkat whatsapp atau pun layanan yang disedikan klinik gigi.

Baca Juga: Gigi Vampir Tak Sesuai Harapan, Penampilan Wanita Ini Malah Mirip Kelinci

Menurut Seno, sebaiknya tidak perlu lakukan pemeriksaan langsung ke rumah sakit jika tidak dalam kondisi darurat.

"Seperti pendarahan gusi yang terus menerus, bengkak bernanah, sakit yang tidak tertahankan meskipun sudah minum obat, bengkak sampai sulit bernafas, dan sulit membuka mulut, juga kondisi gigi patah dan berdarah," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI